Suara.com - Ketua Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo, Erni J. Nelwan, menyatakan bahwa menerapkan protokol kesehatan dinilai masih ampuh guna mencegah subvarian COVID-19 omicron BA.4 dan BA.5.
Seperti diketahui, virus COVID-19 yang terdiri dari berbagai varian dan subvarian memiliki susunan protein yang berbeda, hingga gejala, tingkat keparahan, serta kecepatan penularannya.
"Memahami perbedaan itu penting, tapi menurut saya, jauh lebih penting menerapkan upaya pencegahan, yang sudah dipahami dan dihapal sebelumnya," kata dia, hari ini.
Erni menekankan bahwa protokol kesehatan masih perlu diterapkan, begitu juga dengan pemenuhan vaksinasi terhadap seluruh masyarakat. Sebab, ganas atau tidaknya gejala dari suatu penyakit tidak bisa hanya bergantung dari virusnya.
"Jadi kalau menyerang orang yang daya tahan tubuhnya lemah, punya penyakit gula, itu gula darahnya tidak terkontrol, berakibat ke jantung dan ginjal. Ini lebih berat ke orang ini, bahkan kalau pun terinfeksi virus yang ringan," kata Erni.
Terkait pengobatan COVID-19 subvarian omicron BA.4 dan BA.5, telah ada pedoman yang jelas dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan dari Pemerintah Indonesia di mana vitamin masuk dalam bagian penting selama pengobatan COVID-19, untuk memperbaiki sel-sel yang rusak.
"Kebutuhan vitamin bukan hanya untuk orang yang sakit, namun juga untuk anak-anak dalam masa pertumbuhan, orang lanjut usia (lansia), ibu hamil, hingga orang usia produktif yang kerjanya lebih dari enam jam. Supaya tetap memenuhi kebutuhan asupan nutrisi," kata dr. Erni.
Selain mengonsumsi vitamin, dr. Erni memaparkan bahwa ada sejumlah hal yang dapat dilakukan dalam mengantisipasi penyebaran COVID-19 omicron BA.4 dan BA.5. Ia menekankan, hidup harus seimbang.
"Harus seimbang, kerja, istirahat yang cukup, olahraga minimal 150 menit dalam seminggu. Harus punya manajemen stres yang oke. Seimbang antara pikiran, fisik, dan psikis. Jadi jangan kerja terus, harus ada upaya untuk relaksasi," kata Erni.
Baca Juga: BPBD Kota Makassar Semprot Disinfektan ke Sejumlah Sekolah Cegah Penularan Covid-19
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Keji! Nenek Mutmainah Tewas, Jasadnya Diduga Dibakar dan Dibuang Perampok ke Hutan
-
Subsidi Menyusut, Biaya Naik: Ini Alasan Transjakarta Wacanakan Tarif Baru
-
Strategi Baru Turunkan Kemiskinan, Prabowo Akan Kasih Fasilitas buat UMKM hingga Tanah untuk Petani
-
Empat Gubernur Riau Tersandung Korupsi, KPK Desak Pemprov Berbenah
-
Nasib Gubernur Riau di Ujung Tanduk, KPK Umumkan Status Tersangka Hari Ini
-
Pemprov Sumut Dorong Ulos Mendunia, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO
-
Alamak! Abdul Wahid jadi Gubernur ke-4 Terseret Kasus Korupsi, Ini Sentilan KPK ke Pemprov Riau
-
Nasib Diumumkan KPK Hari Ini, Gubernur Riau Wahid Bakal Tersangka usai Kena OTT?
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR