Suara.com - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menyerukan mengakhiri perang Ukraina adalah tanggung jawab semua negara di dunia. PErang itu menjadi tantangan baru selain pandemi COVID-19 yang belum juga usai.
Dari pihak Indonesia, Presiden Joko Widodo telah melakukan komunikasi intensif dengan berbagai pemimpin negara serta berpartisipasi dalam sejumlah acara internasional seperti KTT G7 dan KTT BRICS.
Jokowi bahkan melakukan lawatan perdamaian ke Kiev dan Moskow pekan lalu untuk menegaskan kembali inti dari kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan selalu mengutamakan perdamaian dan kemanusiaan.
“Adalah tanggung jawab kita untuk mengakhiri perang dan menyelesaikan perbedaan kita di meja perundingan, bukan di medan perang,” kata Retno ketika menyampaikan pidato pembukaan Pertemuan Menlu G20 (G20 Foreign Ministers’ Meeting/FMM) di Nusa Dua, Bali, Jumat.
Sementara di level menlu, Retno juga aktif berdialog dengan mitra-mitranya untuk menyampaikan pandangan Indonesia serta suara dari negara berkembang yang ikut merasakan dampak krisis pangan dan energi yang dipicu perang di Ukraina.
“Oleh karena itu, marilah kita berusaha sebaik mungkin untuk memperkuat kepercayaan dan saling menghormati, dan menjunjung tinggi semua pondasi dan prinsip yang kita bangun sejak tahun 1945 ketika PBB didirikan,” kata Retno.
Piagam PBB mengamanatkan negara-negara anggotanya untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dan hukum internasional, mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa, serta mencapai kerja sama internasional dalam memecahkan masalah internasional.
“Merupakan tanggung jawab kita untuk membangun jembatan, bukannya tembok, untuk mempromosikan kepentingan bersama, bukannya kepentingan pribadi, dan menjadi bagian dari solusi,” tutur Retno.
Perang antara Rusia dan Ukraina menjadi sorotan dalam FMM G20, yang akan membahas dua isu utama yaitu penguatan multilateralisme serta ketahanan pangan dan energi.
Baca Juga: Di G20 FMM di Bali, Indonesia Bisa Pertemukan Menlu AS dan Menlu Rusia
Invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 menuai kecaman dan sanksi dari negara-negara Barat, yang membantu Kiev dengan menyediakan pasokan senjata dan uang.
Konflik tersebut juga memicu kenaikan harga pangan dan energi karena terhambatnya pasokan dari pelabuhan-pelabuhan Ukraina di Laut Hitam serta larangan impor gas dari Rusia yang diberlakukan sejumlah negara.***
Berita Terkait
-
Sedan Mewah BMW Disulap Jadi Senjata Mematikan di Perang Rusia vs Ukraina, Ini Penampakannya
-
Isu Damai Ukraina Redam Efek Blokade Tanker Venezuela, Begini Dampaknya ke Harga Minyak
-
Karier Anjlok! Mykhailo Mudryk Kena Skors Doping, Kini Kena Sanksi Gara-gara Kaca Mobil
-
Harga Minyak Melemah: Dibayangi Ketidakpastian Damai Rusia-Ukraina dan Keputusan The Fed
-
Serangan Ukraina Tunda Perdamaian, Harga Minyak Dunia Menguat
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres