Suara.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih mengupayakan Muhaimin Iskandar atau Cak Ikin untuk diproyeksikan sebagai calon presiden 2024. Upaya itu dilakukan, termasuk dalam penjajakan koalisi dengan Gerindra.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menegaskan bahwa keinginan mencapreskan Muhaimin sudah menjadi mandat partai. Sementara itu, Gerindra calon rekamn koalisi, hingga kini belum memutuskan siapa capres mereka secara resmi. Ihwal nama Prabowo yang santer disebut menjadi capres, masih sebatas pengumuman.
"Ya kalau di PKB sampai hari ini mandatnya sebagai capres, kalau Pak Prabowo kan masih mengumumkan," kata Jazilul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (4/8/2022).
Terkait nama Prabowo, diakui Jazilul bahwa sejauh ini tidak ada permintaan dari Gerindra agar koalisi dengan PKB nantinya memilih Prabowo sebagai capres.
"Ya sepanjang ini baru pemahaman-pemahaman saja, saling diskusi dan itu soal teknis saja," ujar Jazilul.
Capres-Cawapres soal Teknis
Sebelumnya, hubungan PKB dan Gerindra kian mesra seiring dengan penjajakan koalisi yang sedang dibangun. Kekinian kedua partai itu justru berencana mengajak partai-partai lain untuk gabung di satu koalisi.
Kendati sudah lebih matang dalam penjajakan koalisi, hingga kini perbincangan seputar siapa calon presiden dan siapa calon wakil presiden jika koalisi PKB dan Gerindra benar-benar terbentuk, belum juga dibahas.
Mengenai hal tersebut, diakui Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin hal-hal terkait capres dan cawapres merupakan hal teknis.
Baca Juga: Cak Imin: Jokowi Pasti Bakal Restui Semua Pasangan Capres-Cawapres Di Pilpres 2024
"Soal siapa dan bagaimana posisi-posisi, itu bagian teknis saja," kata Muhaimin dalam keterangannya dikutip Kamis (4/8/2022).
Seperti diketahui Muhaimin sendiri menginginkan dirinya untuk maju sebagai capres di 2024, keinginan itu beringian juga dengan suara PKB yang berharap hal serupa.
Di sisi lain, Gerindra yang diketuai oleh Prabowo Subianto digadang-gadang akan mencalonkan kembali Prabowo sebagai presiden di 2024. Walau begitu, hingga kini Gerindra masih menunggu jawaban resmi dari Prabowo, apakah bersedia didorong kembali maju sebagai capres atau sebaliknya.
Muhaimin sendiri menilai siapapun capres dan cawapresnya kelak, terpenting ialah yang memiliki impian sama untuk perbaikan Indonesia ke depan.
"Yang penting ada tekad untuk secara bersama-sama memperbaiki Indonesia menjadi lebih baik," kata Muhaimin.
Berita Terkait
-
Cak Imin: Jokowi Pasti Bakal Restui Semua Pasangan Capres-Cawapres Di Pilpres 2024
-
Hubungan PKB-Gerindra Kian Mesra, Cak Imin: Yang Penting Ada Tekad, Soal Capres-Cawapres Cuma Teknis Semata
-
14 DPC Demokrat di Sumbar Resmi Terima SK Pengurus, Mulyadi: Bergerak dan Kolaborasi dengan Masyarakat, AHY Capres!
-
Dorongan Puan Maharani Maju Capres 2024 Kian Menguat, Effendi Simbolon: Bobot Bibit Bebet Cucu Bung Karno!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan
-
Ini Pertimbangan MKD Cuma Beri Hukuman Ahmad Sahroni Penonaktifan Sebagai Anggota DPR 6 Bulan
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati
-
Dinyatakan Bersalah Dihukum Nonaktif Selama 6 Bulan Oleh MKD, Sahroni: Saya Terima Lapang Dada
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?