Suara.com - Kasus korupsi di Tanah Air bak gurita yang merembet dan bermunculan di mana-mana. Terbaru, pengadaan wastafel atau tempat cuci tangan untuk sekolah oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh diduga menjadi sasaran korupsi.
Penyidik Subdit III Tindak Pidana Korupsi Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Aceh bahkan telah menyita uang senilai Rp 200 juta dari kasus dugaan korupsi wastafel tersebut. Uang itu disita dari puluhan direktur perusahaan.
Adapun pengadaan wastafel itu telah menyiapkan anggaran sebesar Rp41,2 miliar. Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Aceh Komisaris Besar Polisi Sony Sanjaya mengatakan uang yang disita itu diduga fee atau biaya pinjam pakai perusahaan.
"Penyidik menyita uang tunai Rp200 juta dari 90 direktur perusahaan. Uang itu merupakan fee pinjam pakai perusahaan atau istilah lain disebut pinjam bendera," kata Sony di Banda Aceh, Rabu (21/9/2022).
Sony menjelaskan bahwa penyidik juga mengamankan uang tunai senilai Rp100 juta. Uang tunai itu diduga sebagai suap ke pejabat pengadaan untuk memuluskan pekerjaan pengadaan wastafel tersebut.
Tak cuma uang tunai, penyidik juga telah menyita dokumen kontrak dan bukti pembayaran untuk 390 paket pekerjaan yang telah dipecah agar bisa menghindari tender atau lelang.
Berdasarkan bukti yang disita tersebut, lanjut Sony, penyidik segera melaksanakan ekspose dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Aceh untuk menghitung kerugian negara.
"Dalam menangani perkara ini, penyidik sudah memeriksa 207 pemilik perusahaan yang telah ditunjuk sebagai pelaksana untuk mengerjakan proyek tersebut," jelas Sony.
"Ada juga sembilan pemilik perusahaan yang belum datang untuk diperiksa, walau sudah dipanggil," sambungnya.
Baca Juga: Imigrasi Banda Aceh Terbitkan 15.944 Paspor Sepanjang 2022
Penyidik juga sudah memeriksa hasil pekerjaan pengadaan wastafel pada 348 lokasi yang tersebar di 19 kabupaten/kota di Provinsi Aceh.
"Sedangkan pada empat kabupaten/kota lagi akan diperiksa dalam waktu dekat, yaitu Kabupaten Aceh Tenggara dengan 27 pekerjaan, Kabupaten Gayo Lues 13 pekerjaan, Kota Sabang satu pekerjaan, dan Kabupaten Simeulue satu pekerjaan," ujarnya.
"Pemeriksaan tersebut untuk mengecek fisik pekerjaan. Pekerjaan ini dikelola Dinas Pendidikan Aceh dengan anggaran bersumber dari dana refocusing Covid-19," lanjut Sony.
Sebagai informasi, Pemerintah Provinsi Aceh melalui Dinas Pendidikan pada tahun 2020 melakukan pengadaan sebanyak 400 unit wastafel portabel dengan nilai proyek sekitar Rp41,2 miliar.
Anggaran pengadaan tempat cuci tangan tersebut bersumber dari dana refocusing Covid-19. Wastafel itu diperuntukkan sekolah menengah atas dan kejuruan di seluruh Provinsi Aceh.
Mekanisme penentuan pemenang proyek pengadaan wastafel dilakukan dengan penunjukan langsung. Masing-masing paket pengadaan nilainya berkisar Rp100 juta hingga Rp200 juta. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Imigrasi Banda Aceh Terbitkan 15.944 Paspor Sepanjang 2022
-
KPK Periksa Eks Wakil Bupati Muarojambi Terkait Kasus Suap RAPBD Jambi
-
Namgoong Min Positif COVID-19, Konferensi Pers One Dollar Lawyer Dibatalkan
-
Bus KPK Bakal Road Show ke 3 Kota di Provinsi Banten, Catat Jadwalnya!
-
Korupsi Dana COVID-19, Mantan Kepala Tiyuh Panaragan dan Eks Sekretaris Duduk di Kursi Pesakitan
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
Sentil Pejabat yang 'Flexing', Rocky Gerung Sebut Prabowo Perlu Sosok Jujur untuk Kendalikan Bencana
-
Punya Harta Rp 79 Miliar, Asal-Usul 29 Bidang Tanah Bupati Bekasi Jadi Sorotan
-
Akhir Pelarian Kasidatun HSU: Bantah Tabrak KPK, Diduga Terima Aliran Dana Rp1 Miliar
-
Drama Berakhir di Polda: Erika Carlina Resmi Cabut Laporan terhadap DJ Panda
-
4 Kritik Tajam Dino Patti Djalal ke Menlu Sugiono: Ferrari Kemlu Terancam Mogok
-
Habiburokhman: KUHAP Baru Jadi Terobosan Konstitusional Reformasi Polri
-
Mekanisme Khusus MBG Saat Libur Nataru: Datang ke Sekolah atau Tak Dapat
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, Polda Metro Jaya Siagakan 5.044 Personel Gabungan!
-
Walhi Sumut Bongkar Jejak Korporasi di Balik Banjir Tapanuli: Bukan Sekadar Bencana Alam
-
Jelang Nataru, Kapolda Pastikan Pasukan Pengamanan Siaga Total di Stasiun Gambir