Suara.com - Aplikasi komunikasi hingga media sosial 24 kru Narasi Najwa Shihab mengalami peretasan.
Peretasan tersebut diduga dilakukan untuk menghentikan kerja jurnalistik tim Narasi.
Dalam hal ini, pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung menduga adanya hubungan pembungkaman Narasi dengan kritik pedas Najwa Shihab pada kepolisian.
Dia menyebutkan bahwa pembungkaman pada jurnalis bisa jadi berhubungan dengan kasus Ferdy Sambo dengan internal kepolisian.
"Kasus Sambo ini mau sampai di mana? sebetulnnya selama kasus ini dijadikan alat negosiasi di kalangan petinggi polri sendiri, maka yang terjadi fight back antarkelompok," ujar Rocky Gerung di Kanal YouTubenya yang tayang Rabu (28/9/2022).
"Sangat mungkin ada kecemasan dari awal bahwa kepolisian tahu arahnya beban politik dari kasus sambo, mereka yang potensial memperdalam kasus ini diretas," imbuhnya.
Lebih lanjut dia menyebutkan kasus sambo hendaknya tidak membungkam kerja-kerja jurnalistik.
"Najwa Shihab orang pintar, kupingnya juga ada di mana-mana selain matanya ada di mana-mana, kita jangan sampai Mata Najwa dimata-matai, enggak etis," kata Rocky.
Peretasan Tim Narasi
Head of Newsroom Narasi, Laban Abraham mengaku pihaknya belum bisa mengetahui siapa pelaku di balik upaya peretasan terhadap aplikasi komunikasi hingga media sosial milik 24 kru Narasi. Akan tetapi, ia memastikan kalau upaya peretasan itu dilakukan untuk membungkam Narasi dalam membuat karya-karya jurnalistik.
Hal tersebut disampaikan Laban usai menceritakan adanya 24 kru Narasi yang menjadi korban peretasan sejak Jumat (23/9/2022). Ia tidak mau berasumsi secara dini apakah upaya peretasan itu berhubungan dengan pemberitaan yang dibuat Narasi, media massa yang dibangun oleh Najwa Shihab.
"Sekali lagi saya tidak bisa menyimpulkan dengan pemberitaan, belum sejauh itu, tapi kami menilai dan meyakini ada upaya pembungkaman, ini bagian dari sistematis upaya pembungkaman teman-teman Narasi untuk menyampaikan karya-karyanya lah," kata Laban dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Senin (26/9/2022).
Laban mengungkapkan kalau pelaku berusaha meretas akun WhatsApp, Telegram, hingga Instagram milik 24 kru Narasi melalui gawai Android dan Windows Chrome.
Pelaku tidak berusaha mengirimkan pesan yang merugikan Narasi maupun orang-orang disekelilingnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
Terkini
-
Menanti Status Bencana Nasional Sumatera sampai Warga Ingin Ajukan Gugatan
-
BGN Optimis, Program Makan Bergizi Gratis Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 8 Persen
-
BGN Minta SPPG Tidak Lagi Menggunakan Makanan Buatan Pabrik Pada Program MBG
-
Tak Hanya Ciptakan Lapangan Kerja, Waka BGN Sebut Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!