Dalam Kerajaan Sunda (abad ke 12-16) , Angklung dimainkan sebagai bentuk pemujaan terhadap Nyai Sri Pohaci sebagai lambang Dewi Sri (dewi padi/dewi kesuburan). Selain itu, konon Angklung juga merupakan alat musik yang dimainkan sebagai pemacu semangat dalam peperangan, sebagaimana yang diceritakan dalam Kidung Sunda.
Dikutip dari situs resmi kemdikbud, terdapat beberapa jenis angklung yaitu:
1. Angklung Kanekes
Angklung yang dimainkan oleh masyarakat Kanekes (Baduy), di daerah Banten. Angklung Kenekes dibunyikan ketika mereka menanam padi di huma (ladang).
2. Angklung Dogdog Lojor
Terdapat 2 instrumen Dogdog Lojor dan 4 instrumen angklung besar. Biasanya dimainkan sebagai pengiring ritus bercocok-tanam. Setelah masyarakat di sana menganut Islam, dalam perkembangannya, kesenian tersebut juga digunakan untuk mengiringi khitanan dan perkawinan.
3. Angklung Gubrag
Angklung gubrag terdapat di kampung Cipining, kecamatan Cigudeg, Bogor. Angklung ini telah berusia tua dan digunakan untuk menghormati dewi padi dalam kegiatan melak pare (menanam padi), ngunjal pare (mengangkut padi), dan ngadiukeun (menempatkan) ke leuit (lumbung).
Baca Juga: Google Doodle Punya Tampilan Unik Hari Ini, Ada Apa Sih?
4. Angklung Padaeng
Angklung Padaeng dikenalkan oleh Daeng Soetigna sekitar tahun 1938. Memakai diatonik, sehingga nadanya selaras dengan sistem musik barat. Angklung Padaeng dibagi menjadi angklung melodi dan angklung akompanimen.
Fungsi Angklung
Selain menjadi alat musik dan pengiring lagu dalam pertunjukkan, angklung ternyata memiliki fungsi lain. Dilansir ich.unesco.org, fungsi angklung diantaranya:
- Angklung untuk adat istiadat
- Kesenian
- Identitas budaya tradisional di Indonesia
- Dimainkan pada berbagai upacara seperti penanaman padi, panen dan khitanan
Kekinian, angklung tidak hanya terbuat dari bambu. Ada pula angklung kayu bahkan angklung digital yang dapat dimainkan melalui ponsel.
Perlu diketahui, Angklung Digital diciptakan oleh Dhany staf KBRI Tokyo pada 2010. Karya ini pada 20 November 2016 tercatat di rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) yang didaftarkan oleh Indosat Ooredoo, bersama Saung Udjo dan Masagistudio. Dhany Irfan bekerja sama dengan Yulius Wibowo membuat aplikasi iAngklung ini.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
Terkini
-
Update Evakuasi 7 Pekerja Freeport: Tim Penyelamat Hadapi Risiko Tinggi di Tambang Bawah Tanah
-
Tim Reformasi Kepolisian Bentukan Prabowo Siap Guncang Institusi, Ini Respons Kapolri!
-
Profil Linda Apriana, Istri Pertama Wali Kota Prabumulih yang Dapat Jabatan di Antara 3 Istri Lain
-
Menteri Mukhtarudin Komitmen Selesaikan Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan
-
Usai Temui Anggota DPR, Perwakilan Ojol Sebut Prabowo Mau Buat Perpres soal Ojek Online
-
Prabowo Resmi Berhentikan 4 Pejabat, Konsultan Politik Hasan Nasbi Terlempar dari Istana!
-
Curhat Bikin Nasgor Spesial buat Prabowo, Megawati Ungkap Pentingnya Perempuan jadi Penyeimbang
-
'Kursi Panas' Menteri BUMN Kosong Ditinggal Erick Thohir, Wamen OTW Jadi Plt?
-
Jejak Kontroversi Djamari Chaniago, Terseret Insiden Pengeroyokan TNI dan Kini Jadi Menko Polhukam
-
Gak Kaleng-kaleng, Intip Fasilitas 12 Pasar di Jakarta yang 2 Tahun Dibangun Pasar Jaya