Suara.com - Putri Candrawathi mengaku baru mengetahui Brigadir Yosua Hutabarat tewas sehari setelah kejadian pembunuhan di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Tragedi pembunuhan Brigadir Yosua terjadi pada 8 Juli 2022.
Keterangan itu disampaikan Putri saat dia diperiksa sebagai terdakwa dalam sidang pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (11/1/2023).
"Kapan saudara tahu Yosua akhirnya sudah meninggal?" tanya hakim.
"Tanggal 9 Juli," jawab Putri.
Hakim kemudian bertanya isi mengenai percakapan Putri denganFerdy Sambo di rumah Saguling.
"Tanggal 9 Juli saat saudara bertemu dengan suami apa yang disampaikan suami Saudara?" tanya hakim.
"Waktu itu suami saya menyampaikan bahwa Yosua ditembak oleh Richard," ujar Putri.
Putri mengaku kaget dengan cerita kematian Yosua yang disampaikan oleh Sambo.
"Itu yang disampaikan. Apa reaksi saudara waktu mendengar?" cecar hakim.
Baca Juga: Menjelang Vonis Hakim, Ferdy Sambo Kini Tampil dengan Kacamata, Terapkan Nerd Defense?
"Saya kaget," ungkap Putri.
"Kemudian?" tanya hakim lagi.
Dalam momen itu, Putri juga mengaku marah lantaran Sambo sudah melapor kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait adanya dugaan pelecehan seksual terkait peristiwa kematian Yosua.
"Lalu suami saya menyampaikan bahwa suami saya sudah melaporkan ke Pak Kapolri bahwa telah terjadi tembak menembak antara Yosua dan Richard dikarenakan melecehkan saya," tutur Putri.
"Lalu saya marah sama suami saya, kenapa saya diikut-ikutkan dengan peristiwa tersebut. Lalu saya menangis dan suami saya keluar dari kamar," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu