Suara.com - Bagian pidato politik Ketua Umum (ketum) PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri yang menyebutkan 'Jokowi Kasihan' tanpa PDIP masih menjadi perbincangan.
Pernyataan Megawati tersebut sering kali dianggap sebagai aksi merendahkan Presiden Joko Widodo yang merupakan kader partai berlambang banteng itu.
Menanggapi pidato Megawati, relawan Jokowi Benny Rhamdani yakin bahwa pidato ketua umum PDIP itu tidak bermaksud untuk menghina Jokowi.
"Pertama itu acara internal dan tergantung orang menggunakan sudut seperti apa terkait pidato tersebut mungkin satu sisi Bu Mega menganggap guyonan itu gaya komunikasi Mbak Mega yang kadang kala serius diselingi humor," kata Benny dalam perbincangannya di televisi swasta.
"Saya justru tidak melihat dan tidak mungkin rasanya Bu Mega sebagai negarawan ini adalah pandangan yang sengaja merendahkan martabat presiden," imbuhnya.
Jika memang pernyataan Megawati dimaksudkan untuk mengungkit jasa PDIP pada pencalonan Jokowi, Benny kemudian membandingkan kemenangan Jokowi jadi presiden dan kekalahan Megawati yang keduanya sama-sama dicalonkan oleh PDIP.
"Tapi di luar itu, pubik mengetahui lah sejarah perpolitikan Indonesia saat pilpres PDI Perjuangan mencalonkan Ibu Mega saat 2004 pilpres Mega-Hasyim, 2009 Mega-Prabowo dan ternyata Ibu Mega tidak terpilih dalam kontestasi," ungkap Benny.
"Kemudian setelah itu sejarah perpolitikan Indonesia di mana capres di luar kader parti dan bukan ketua umum saat mencalonkan Pak Jokowi dua periode justru Pak Jokowi terpilih sebagai presiden," imbuhnya.
Menurut Benny, partai banteng itu memang berjasa tapi ada faktor dari diri Jokowi sendiri yang bisa memenangkannya.
"Fair bahwa ada faktor partai secara legal formal, peran PDIP besar dalam pencalonan tapi di sisi lain faktor Pak Jokowi yang memiliki background orang baik pemimpin merakyat, nah justru faktor Pak Jokowi sangat penting dalam keterpilihan yang diusung PDIP," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya