Suara.com - Beredar kabar Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dicopot oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Heru Budi disebut dicopot dari jabatannya setelah terlibat kasus suap Rp 349 triliun.
Kabar tersebut dibagikan oleh akun YouTube Teropong Istana pada Senin, 3 April 2023. Hingga berita ini dipublikasikan, video tersebut sedikitnya telah disaksikan 22 ribu kali.
Dalam narasi itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut nama Heru Budi dalam kasus suap Rp 349 triliun. Keterlibatan itu, kata akun Teropong Istana, membuat Mendagri mencopot Heru Budi dari jabatan Pj Gubernur DKI.
Narasi yang dibagikan dalam judul video sendiri sebagai berikut:
"TERLIBAT KASUS SUAP 349T !! MEND4GR1 COPOT H3RV BUD1 DARI JABATAN PJ GUBERNUR DKI || BERITA TERBARU."
Sedangkan narasi dalam thumbnail adalah berikut ini:
"Terlibat kasus 349T... MENDAGRI PECAT PJ GUBERNUR USAI KPK SEBUT NAMA HERU BUDI SOAL KASUS SUAP 349T."
Lantas benarkah narasi tersebut?
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran, maka narasi Mendagri mencopot Heru Budi dari jabatan Pj Gubernur DKI Jakarta usai terlibat kasus dugaan suap adalah tidak benar.
Faktanya, isi video sama sekali tidak memberikan informasi kredibel ataupun bukti valid terkait Mendagri mencopot Heru Budi dari jabatan. Begitu pula kabar resmi terkait Heru Budi terlibat kasus suap yang sama sekali tidak terjadi.
Nyatanya isi video itu justru membahas tentang rencana Jakarta Strategic Centre (JSC) yang mau menggugat Mendagri Tito Karnavian. Gugatan itu akan dilayangkan jika pelantikan Heru Budi sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta tidak mengikuti putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Narasi terkait rencana gugatan JSC itu sendiri mengutip dari artikel yang dipublikasikan RMOL.ID pada 18 Mei 2022 silam. Artikel yang dimaksud berjudul "Kalau Pelantikan Pj Gubernur DKI Tak Patuhi Putusan MK, Mendagri Terancam Digugat".
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, maka narasi Gubernur DKI Heru Budi dicopot dari jabatannya oleh Mendagri karena terlibat kasus suap ratusan triliun adalah hoaks.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Ayu Ting Ting Murtad Saat Dilamar Boy William dan Didukung Ayah Rozak? Simak Penjelasannya
-
CEK FAKTA: Di Bulan Penuh Berkah, Luna Maya dan Ariel NOAH Buka Puasa Bersama Ajak Alleia?
-
CEK FAKTA: Trisha Eungelica Anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawati Depresi hingga Nekat Akhiri Hidupnya?
-
CEK FAKTA: Viral! Raffi Ahmad Diciduk KPK, Benarkah?
-
CEK FAKTA : Eksekusi Gagal, Ternyata Ferdy Sambo Masih Hidup Setelah Dihukum Mati, Benarkah?
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU