Suara.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri mengatakan operasi tangkap tangan atau OTT yang dilakukan tim penyidik terhadap Wali Kota Bandung Yana Mulyana telah menegaskan eksistensi KPK.
"Hari ini kami buktikan, KPK masih ada," kata Firli, Sabtu (15/4/2023).
Dia mengeklaim lembaga antirasuah terus berupaya untuk membersihkan Indonesia dari tindak pidana korupsi. Untuk itu, kata dia, KPK selalu bekerja keras.
Lebih lanjut, Firli menyebut seorang kepala daerah kembali terjaring OTT padahal dia telah mengingatkan para kepala daerah saat rapat koordinasi beberapa waktu lalu bahwa KPK akan bertindak tegas.
"Itu dibuktikan hari ini Wali Kota Bandung YM ditangkap, menyusul Bupati Meranti," ujar Firli.
Mengenai kasus yang menjerat Yana, Firli menyebut ada sembilan orang yang terlibat dalam suap pengadaan CCTV dan jasa penyedia internet.
"Menerima hadiah atau janji yang dilakukan penyelenggara negara dalam pengadaan barang jasa berupa CCTV dan jaringan internet pada program Smart City Kota Bandung," tuturnya.
Diketahui, Wali Kota Bandung Yana Mulayana terjaring oleh KPK pada Jumat (14/4) kemarin.
"Beberapa orang yang ditangkap, di antaranya benar walikota Bandung," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, Sabtu.
Baca Juga: Cek Fakta: SBY Akhirnya Diamankan KPK, Keputusan Anas Gandeng Yusril Berbuah Manis, Benarkah?
Selain Yana, KPK juga menjaring delapan orang lainnya, termasuk di antaranya beberapa pejabat di Dinas Perhubungan Kota Bandung.
Adapun barang bukti yang diamankan KPK berupa uang dalam pecahan rupiah. Saat ini, pemeriksaan terhadap sembilan orang tersebut masih berlangsung.
"Berikutnya, KPK segera menentukan sikap 1 X 24 jam setelah penangkapan tersebut," tambah Ali.
Hingga saat ini, pemeriksaan terhadap sembilan orang yang terjaring OTT masih dilakukan oleh tim penyidik KPK.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Terkini
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama