Suara.com - DPP Partai Golkar angkat bicara ihwal rencana Dewan Partai Golkar melakukan evaluasi terhadap keputusan Musyawarah Nasional atau Munas 2019 yang menetapkan Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagi calon presiden.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Doli Kurnia mempertanyakan apa yang ingin dievaluasi Dewan Pakar dalam rapatnya. Ia menegaskan bahwa Partai Golkar sudah menegaskan kembali arahan melalui Rakernas beberapa waktu lalu.
"Kita sudah ini apa namanya rakernas, baru aja kapan sih itu sebulan yang lalu kan. Apa yang mau dievaluasi," kata Doli kepada wartawan, Senin (10/7/2023).
Diketahui dalam Rakernas itu, Dewan Pakar juga turut andil memberikan masukan dan saran.
"Kan kemarin Dewan Pakar juga sudah memberikan masukan dan saran. Dan keputusan di Rakernas itu kan juga berdasarkan keputusan yang didalamnya ada Dewan Pakar," kata Doli.
"Jadi kalau berkaitan dengan Pilpres kan sudah diberikan kemarin, kekuatan bahwa seluruh yang berkaitan soal keputusan akhir, tentang momentum, strategi, dan keputusan akhir terkait dengan Pilpres kan diserahkan mandatnya kepada ketua umum," papar Doli.
Dia berujar pada waktu Rakernas secara eksplisit sekaligus telah disampaikan kepada Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono
"Terus apa yang mau dievaluasi. Itu kan berdasarkan saran dan masukan mereka pada saat Rakernas juga," kata Doli.
Terkait dengan evaluasi, Doli mengatakan Dewan Pakar tidak memiliki kewenangan. Menurutnya Dewan Pakar sebatas memberikan saran dan masukan.
Baca Juga: Dewan Pakar Gelar Evaluasi, Posisi Airlangga Selaku Ketua Umum Golkar Berpeluang Tergantikan
"Ya kewenangan untuk mengevaluasi keputusan DPP sih enggak ada ya. Apalagi kan DPP selama ini kan menjalankan keputusan Munas, Rapimnas, dan Rakernas," kata Doli.
"Nah, yang berhak mengevaluasi itu ya forum setingkat yang sama. Dewan atau Dewan Pakar itu tidak punya kewenangan untuk melakukan evaluasi kebijakan itu. Kalau memberikan saran dan masukan ya boleh-boleh saja," tandasnya.
Evaluasi oleh Dewan Pakar
Posisi Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum Golkar terancam seiring rapat yang digelar Dewan Pakar Partai Golkar pada Minggu (9/7/2023) malam. Rapat itu diketahui digelar untuk mengevaluasi hasil Musyawarah Nasional atau Munas 2019 yang isinya mendukung Airlangga sebagai calon presiden 2024.
Menurut anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam, ada potensi pergantian ketua umum apabila Dewan Pakar bersepakat mengevaluasi dan mengubah hasil Munas 2019. Tentu mengubah keputusan tersebut harus melalui Munas Luar Biasa atau Munaslub dan di sini lah posisi Airlangga sebagai ketum berpeluang dibicarakan ulang.
"Ya apabila keputusan Munas itu bukan Airlangga jadi calon presiden, berarti harus Munaslub kan, karena harus mengubah keputusannya," kata Ridwan kepada wartawan, Minggu (9/7/2023).
Berita Terkait
-
Dewan Pakar Gelar Evaluasi, Posisi Airlangga Selaku Ketua Umum Golkar Berpeluang Tergantikan
-
Golkar Bak Perahu Tanpa Arah, Dewan Pakar Bakal Evaluasi Hasil Munas 2019 Tentukan Nasib Airlangga Di 2024
-
PPP Harap KIB Dilebur Jadi Koalisi Besar Dukung Ganjar, Golkar: Segala Skenario Masih Dimungkinkan
-
Diam-diam PPP Nego-nego ke Golkar dan PAN Agar Dukung Ganjar di 2024
-
Golkar Bisa Bicara Hati ke Hati dengan PDIP buat Usung Ridwan Kamil, Pengamat Beber Hal Ini
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jelang Nataru, Prabowo Minta Peringatan Dini BMKG Jadi Perhatian Serius
-
Borok Ayu Puspita Terbongkar! Uang Calon Pengantin Dipakai Liburan Keluar Negeri dan Bayar Cicilan
-
Tinjau Langsung Pengungsi di Langkat, Janji Prabowo: Kami Tak Akan Tinggalkan Kalian Sendiri
-
Aksi Balas Dendam Matel di Kalibata Picu Kerugian Rp1,2 Miliar, Polisi Rencanakan Upaya Revitalisasi
-
Korban WO Ayu Puspita Tembus 207 Orang, Polisi: Kerugian Sementara Capai Rp11,5 Miliar!
-
Timnas U-22 Gagal Total di SEA Games 2025, Komisi X DPR Minta PSSI Lakukan Evaluasi
-
Terkuak! Sebelum Tewas Dikroyok, 2 Matel di Kalibata Sempat Cabut Paksa Kunci Motor Anggota Polisi
-
Kios hingga Kendaraan Dibakar usai Pengeroyokan Matel di Kalibata, Pramono: Saya Tidak Mau Terulang!
-
Terima Laporan Krisis Air Bersih di Langkat, Prabowo: Kita akan Membantu Semua Warga
-
Perwira Polri Ingatkan Debt Collector Tak Boleh Tarik Paksa Tanpa Putusan Pengadilan!