Suara.com - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dikabarkan bakal melakukan pertemuan dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani. Tetapi pertemuan itu tidak dilakukan dalam waktu dekat.
Hal itu dikonfirmasi Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni. Sahroni membenarkan adanya rencana pertemuan, namun belum ada penentuan jadwal.
Ia berujar dalam waktu dekat ini Paloh bakal lawatan ke London. Kunjungan ke luar negeri itu dilakukan hingga 22 September 2023.
"Belum, belum, ada tapi belum ada jadwal yang tepat. Kan hari Senin babeh (Paloh) gua udah cabut, eh tanggal 3, sorry," kata Sahroni di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Sahroni mengatakan antara Paloh dan Puan sudah sering berkomunikasi. Terlebih setelah Puan melakukan kunjungan ke NasDem Tower.
"Sudah sering lah komunikasi, kan waktu itu Mba Puan ke kantor kan setelah itu komunikasi baik," kata Sahroni.
Menurut Sahroni, kemungkinan pertemuan antara Paloh dan Puan itu terlaksana usai Paloh kembali ke Tanah Air sepulangnya dari London.
"Iya setelah pulang kemungkinan iya bisa kali, kalau sekarang belum ada," ujar Sahroni.
Puan Kunjungi NasDem Tower
Baca Juga: Muncul Baliho Bersanding dengan Prabowo Subianto di Labuan Bajo, Gibran: Copot!
Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya menyebut partainya tidak menutup kemungkinan untuk berkoalisi dengan PDIP di Pilpres 2024. Menurutnya, NasDem tak miliki masalah apa pun dengan partai-partai lain.
Hal itu disampaikan Willy terkait kedatangan Ketua DPP PDIP Puan Maharani ke NasDem Tower untuk menemui Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh, Senin (22/8/2022).
"Tidak tertutup kemungkinan. NasDem tidak punya handicap dengan partai manapun," ucap Willy.
Ia menegaskan, NasDem tidak memiliki masalah apa pun dengan partai-partai lain untuk berkoalisi. Sejauh apabila kesepakatan dan kesepahaman yang dibangun dalam koalisi nanti harus dibentuk secara bersama-sama.
"Nah, itu yang kemudian menjadi sebuah keputisan kolektif yang sudah kami lalui, jadi pertemuan ini baik, sangat baik sekali, kalau mau produktif sangat produktif sekali karena apa? Karena bagaimana proses membangun narasi kebangsaan narasi kebersamaan, diantara dua poros besar ini yang sama-sama garisnya nasionalis," paparnya.
Sementara itu, Willy juga menyampaikan dalam penjajakan koalisi, NasDem masih terus melakukan komunikasi juga dengan parpol lain.
Berita Terkait
-
Puan Sambut Baik Operasi Penuh LRT Jabodebek
-
PDIP dan Perindo Ungkap Faktor Elektabilitas Ganjar Bisa Rebound
-
Sidang Korupsi BTS 4G: Perusahaan Suami Puan Maharani, Happy Hapsoro Terima Uang Rp7 Miliar
-
Ratusan Triliun Anggaran Food Estate: Program Era Jokowi, Dikritik PDIP
-
Ganjar dan Prabowo Subianto Mesra di Pekalongan, Gibran: Sekarang Rukun, Bulan Ngarep Embuh
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru