Suara.com - Pihak Polres Metro Jakarta Selatan baru-baru ini berhasil mengungkap kasus pesta seks atau orgy yang diadakan di salah satu hotel di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan. Pesta orgy ini diketahui diselenggarakan oleh pasutri Jaksel yang sengaja mengundang pihak-pihak lain demi kesenangan pribadi.
Dari hasil penangkapan dan investigasi pihak kepolisian, pasutri berinisial GA dan YM ini mengaku mengadakan pesta seks bebas ini karena ingin merasa happy atau bahagia.
"Ngakunya (buat pesta seks orgy) karena sama istrinya dia nggak merasa bahagia," ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro saat ditemui wartawan pada Selasa (12/9/2023).
Pesta orgy ini diketahui sudah ada sejak lama dan sering diadakan oleh para anak muda yang ingin berfantasi seks bersama dengan banyak orang. Lalu, seperti apa sejarah dari pesta seks atau orgy ini sendiri?
Sebutan orgy berasal dari bahasa Inggris yang diserap dari bahasa Yunani "orgion", di mana artinya adalah "pesta atau perayaan bebas tanpa terkendali".
Istilah ini akhirnya sering disebut sebagai sebuah pesta seks bebas yang dihadiri banyak orang, dengan tujuan memuaskan fantasi dan nafsu birahi masing-masing orang, tanpa adanya pengawasan dari pihak berwajib.
Pada zaman Yunani kuno, pesta orgy atau orgion ini didefinisikan sebagai sebuah upacara rahasia selayaknya perayaan Misteri Dionisus dan Kultus Cybele.
Dionisus yang dianggap sebagai Dewa Anggur oleh para rakyat Yunani Kuno ini diperlakukan layaknya manusia yang berjuang dan berkorban demi banyak orang. Hal ini mendasari adanya "perayaan" untuk merayakan pengorbanan tersebut.
Dalam tradisi Yunani Kuno, orgy atau orgion dilakukan saat Matahari sedang terbenam. Perayaan ini akan dipimpin oleh seseorang yang menjadi pembawa obor.
Baca Juga: Gerebek Pesta Seks di Hotel Jaksel, Polisi Amankan Pasutri dan 2 Pelaku Lain
Selain itu, perayaan ini juga akan diikuti oleh para pembawa anggur dan buah-buahan, musisi dan penyanyi. Kemudian sekelompok orang sebagai penghibur dengan mengenakan topeng dan tanpa busana.
Perayaan ini juga akan menghadirkan sebuah patung dengan kemaluan raksasa yang melambangkan adanya kebangkitan Dewa Dionisus. Semua orang yang hadir dalam orgy tersebut akan menari, menyanyi, dan mendewakan Dionisus dengan lelucon kasar.
Acara tersebut kemudian dimeriahkan dengan penampilan erotis. Setelah sesi perayaan ini, maka setiap orang akan disatukan dalam suatu ruangan.
Fantasi liar pun mulai diluapkan oleh orang-orang yang menghadiri acara tersebut. Salah satunya melakukan seks secara bersamaan tanpa adanya halangan atau hambatan.
Mereka yang mempercayai adanya Dewa Dionisus akan meminum anggur dan berkhayal seolah-olah gairah seks mereka terus meluap. Mereka percaya adanya Dewa Dionisus dalam minuman mereka.
Tradisi ini terus dilakukan sejak zaman Yunani Kuno hingga masuk abad ke - 18. Sayangnya, perayaan ini mulai melenceng dan malah menjadi kebiasaan buruk di berbagai negara liberal yang memberlakukan kebebasan bagi setiap warga negaranya.
Berita Terkait
-
Gerebek Pesta Seks di Hotel Jaksel, Polisi Amankan Pasutri dan 2 Pelaku Lain
-
Polisi Ungkap Kasus Pesta Seks di Apartemen Kawasan Semanggi
-
Anak Lilis Karlina Kena Kasus Narkoba, Ini 4 Jenis Kenakalan Remaja yang Patut Diwaspadai
-
Belasan Remaja Diamankan di Belakang UIN Ciputat, Diduga Hendak Pesta Seks
-
Mengenal Infeksi Menular Seksual Chlamydia: Tak Hanya Aktivitas Seksual, tapi Bisa Ditularkan Lewat Jarum Suntik!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah