Suara.com - Perang Palestina antara Hamas dan Israel kini semakin meluas. Kalangan sipil jadi korban yang terdampak paling parah dari konflik di wilayah Gaza tersebut.
Organisasi Hamas jadi sorotan selama perang ini. Apa itu Hamas? Apakah Hamas sama dengan Organisasi Fatah, penguasa Gaza sebelumnya? Dalam artikel ini, dijelaskan perbedaan antara Hamas dan Fatah, dua organisasi yang paling menonjol di Palestina.
Saat ini, Gaza tengah mengalami krisis kemanusiaan yang parah dengan kelangkaan makanan, listrik, air bersih, dan peralatan medis. Serangan Israel membuat ribuan orang meninggal dunia. Sementara, jutaan lainnya mengungsi.
1. Hamas
Hamas adalah salah satu partai dan organisasi militan terbesar di Palestina yang saat ini memerintah Gaza setelah kemenangannya dalam pemilu legislatif tahun 2006.
Hamas didirikan pada tahun 1987 oleh Syeikh Ahmad Yassin setelah terjadinya pemberontakan Palestina yang dikenal sebagai Intifada Pertama. Kelahiran Hamas menjadi simbol dimulainya konflik dengan Israel untuk menguasai Gaza.
Hamas bersumpah untuk membebaskan Palestina dari pendudukan Israel yang dipercayai sebagai tugas setiap Muslim.
Beberapa kali, Hamas melancarkan serangan bom bunuh diri yang mengakibatkan puluhan warga Israel tewas. Israel terus melakukan balasan dan mengklaim berhasil membunuh Yassin, ketua Hamas pada 2004 silam.
Namun, bukan semakin melemah. Hamas justru terus meluncurkan serangan balasan hingga pada tahun 2007, Hamas berhasil mengambil alih kekuasaan di Gaza dan menggulingkan pemerintahan Fatah yang setia pada pemerintah Palestina.
Baca Juga: Soroti Konflik Israel dan Palestina, MUI Kota Depok Minta Umat Muslim Lakukan Hal Ini
Hamas selalu mengutamakan kekerasan dalam aksi mereka. Terutama dalam klaim kemerdekaan Palestina.
2. Fatah
Fatah merupakan organisasi politik dan militer Arab-Palestina yang didirikan oleh Yasser Arafat dan Khalil al-Wazir pada tahun 1956.
Berbeda dengan Hamas, Fatah lebih identik perjuangan kemerdekaan Palestina dengan cara gerilya dan diplomasi damai.
Dikutip dari DW.com, pemimpin Fatah memainkan peran penting dalam proses perdamaian Oslo yang menyebabkan berdirinya Otoritas Palestina.
Saat Hamas dengan tegas menolak Israel dan terus melawan dengan kekerasan. Fatah justru menjadi tokoh utama dalam Organisasi Pembebasan Palestina.
Berita Terkait
-
750 Anak-anak Gaza Tewas Jadi 'Martir' Kekejaman Zionis, Joe Biden Kunjungi Israel Rabu Ini
-
Ibnu Jamil dan Dimas Seto Saksikan Aksi Solidaritas Palestina di New York
-
Bacaan Doa untuk Umat Islam di Palestina dan Masjidil Aqsa
-
Viral Atlet Panahan Riga Kena Framing Disebut Bakal Berangkat ke Palestina Lawan Israel, Bagaimana Faktanya?
-
Soroti Konflik Israel dan Palestina, MUI Kota Depok Minta Umat Muslim Lakukan Hal Ini
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara