Suara.com - Juru Bicara Pemerintah Israel Eylon Levy mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri tersebut secara tak langsung diumumkannya di akun X miliknya pada Minggu (31/3/2024).
Dalam akun X miliknya, Levy mengubah data profilnya menjadi "Mantan Juru Bicara Pemerintah Israel".
"Kita tak perlu menjadi juru bicara untuk mewakili Israel," cuitnya.
Pengunduran diri Levy menjadi perhatian karena sebelumnya dia diskors akibat kegaduhannya yang mengkritik Menteri Luar Negeri Inggrie David Cameron soal bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Pada 8 Maret lalu, Cameron mengatakan, pihaknya terus mendesak agar Israel mengizinkan truk bermuatan bantuan untuk bisa masuk ke Gaza.
"Kami terus mendesak Israel agar mengizinkan lebih banyak truk masuk ke Gaza sebagai cara tercepat untuk menyalurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan."
Saat itu, Levy menanggapinya di akun X pribadinya.
"Saya harap Anda (Menteri Inggris Cameron) juga menyadari bahwa TIDAK ada batasan masuk untuk makanan, air, obat-obatan, atau perlengkapan pengungsian ke Gaza."
"... dan faktanya penyeberangan memiliki kapasitas yang BERLEBIHAN," tuturnya.
Baca Juga: Netanyahu Kena Hernia, Tugas PM Israel Akan Diambil Alih
Tak hanya itu, ia juga menantang Cameron dalam cuitannya.
"Tes kami. Datangkan 100 truk lagi setiap hari ke Kerem Shalom dan kami akan mengizinkannya," kata Levy.
Terkait skors yang dialaminya, Levy mengatakan dalam sebuah wawancara dengan The Times of Israel bahwa tidak percaya dengan skorsing terhadap dirinya.
"Sulit untuk percaya."
"Sebenarnya berkaitan dengan cuitan David Cameron, padahal saya mencuitkan soal kebijakan dan fakta pemerintah," katanya.
"Saya tentu saja berpikir bahwa salah satu pelajaran yang harus dipetik untuk perang selanjutnya– ya Tuhan, tidak akan ada perang berikutnya- adalah memperbaiki respons kami terhadap komunikasi krisis." (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!