Suara.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menceritakan masa lalu dirinya yang memang kerap berbeda pandangan dengan sejumlah ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Tetapi, dia menegaskan meski berbeda pandangan namun PKB dan PBNU saling menghormati satu sama lain.
Cerita itu disampaikan Cak Imin melalui tweet di akun X miliknya @cakimiNOW. Mulanya Cak Imin bercerita perbedaan pandangan antara dia dengan Kiai Hasyim Muzadi saat menjadi Ketum PBNU.
"Almarhum Kyai Hasyim Muzadi, Ketum PBNU, sekeras apapun perbedaan pandangan dengan saya hingga beda pilihan dalam pilprespun, tetap sama - sama menghormati PBNU dan DPP PKB sebagai organisasi dan Parpol masing-masing yang dijamin konstitusi negara," tulis Cak Imin, seperti dilihat Suara.com, Minggu (11/8/2024).
Sikap saling menghormati antara PBNU dan PKB tersebut, diakui Cak Imin juga ia rasakan saat PBNU dipimpin Kiai Said Aqil.
"Kyai Said Aqil, Ketum PBNU, sedekat apapun hubungan dengan saya, maupun sekeras perbedaan termasuk pilpres, tetap masing-masing menghormati otoritas masing-masing PBNU dan DPP PKB sebagai lembaga yang dijamin konstitusi negara," kata Cak Imin.
Menurut Cak Imin sikap saling menghormati otoritas masing-masing antara PBNU dan PKB lantaran ia dan para kiai mengetahui persis hak dan kewajiban masing-masing.
"Kami semua, baik Kyai Hasyim maupun Kyai Said tahu persis kewajiban dan hak masing-masing dalam memperjuangkan keyakinan dan ke-NU-an yang setiap saat bisa berbeda dan bisa sama," kata Cak Imin.
"Semoga Alloh senantiasa membimbing dan meridloi langka kita semua," pungkasnya.
Baca Juga: Gerindra: PKB Segera Gabung Koalisi Indonesia Maju, Deklarasi Tinggal Tunggu Waktu
Sekedar informasi, konflik antara PKB dan PBNU belum mereda. Kedua belah pihak masih sibuk saling serang dengan argumentasi masing-masing hingga saat ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Prabowo Akhirnya Bicara Soal Polemik Whoosh: Saya Tanggung Jawab Semuanya!
 - 
            
              Makin Beringas! Debt Collector Rampas Mobil Sopir Taksol usai Antar Jemaah Umrah ke Bandara Soetta
 - 
            
              Dari Logo Jokowi ke Gerindra: 5 Fakta Manuver Politik 'Tingkat Dewa' Ketum Projo Budi Arie
 - 
            
              Said Abdullah PDIP Anggap Projo Merapat ke Prabowo Strategi Politik Biasa, Ada 'Boncengan' Gibran?
 - 
            
              7 Fakta Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK, Harta Cuma Rp4,8 Miliar
 - 
            
              Menerka Siasat Budi Arie: Projo 'Buang' Muka Jokowi, Merapat ke Prabowo Demi Nikmat Kekuasaan?
 - 
            
              Ancaman Banjir di Depan Mata, Begini Kesiapan Pemprov DKI Hadapi Cuaca Ekstrem hingga Februari 2026
 - 
            
              Budi Arie Pilih Merapat ke Gerindra, Refly Harun: Tak Ada Lawan dan Kawan Abadi, Hanya Kepentingan!
 - 
            
              Tinjau Tanggul Baswedan yang Ambruk, Pramono Janji Buatkan Baru Dengan Tinggi 40 Meter
 - 
            
              Tiba di Stasiun Manggarai, Prabowo Jajal KRL Baru dari China dan Tinjau Kereta Khusus Petani