Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Menteri Sosial (Mensos) baru, Saifullah Yusuf setelah posisi tersebut ditinggalkan Tri Rismaharani yang maju di Pilgub Jawa Timur.
Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul merupakan Wali Kota Pasuruan, Jawa Timur. Dilantiknya menjadi Mensos hari ini, Rabu (11/9/2024), Gus Ipul juga sudah mengundurkan diri sebagai wali kota.
Ditunjuk presiden mengisi jabatan penting di Kabinet Indonesia Maju, bagaimana sosok Gus Ipul?. Berikut ulasan terkait profil dan latar belakang Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Profil
Saifullah Yusuf lahir pada 28 Agustus 1964 di Pasuruan, Jawa Timur. Gus Ipul, sapaan akrabnya adalah kader dari partai PKB sejak 2000 lalu.
Ia menikah dengan Fatma Saifullah Yusuf dan dikaruniai 4 orang anak. Namanya memang tak asing di PBNU, pasalnya Gus Ipul masih memiliki garis keturunan dengan Presiden Indonesia ke-4, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Gus Ipul sendiri adalah keponakan dari Gus Dur.
Pendidikan
Pendidikan Gus Ipul tidak terekam dari jenjang SD hingga SMA. Kendati begitu, Gus Ipul merupakan alumnus Universitas Nasional Jakarta dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol).
Masuk pada 1985, banyak hal yang didapat oleh pria 60 tahun ini. Bahkan semasa belajar di bangku kuliah, Gus Ipul cukup aktif di berbagai organisasi seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Jakarta. Ia didapuk sebagai Ketua HMI Jakarta pada 1990-1992.
Baca Juga: Dilantik Jadi Mensos, Segini Harta Kekayaan Gus Ipul yang Punya Banyak Tanah
Pada masa studinya ini, Gus Ipul juga sempat ditunjuk menjadi Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama pada 1990-1995.
Karier Politik
Sebelum terjun ke dunia politik, organisasi di GP Anshor adalah yang ia geluti. Bahkan berkat kepiawaiannya dalam memimping ia ditunjuk sebagai Ketum GP Anshor selama 2000-2005 dan berlanjut pada 2005-2010.
Membawa GP Anshor, Gus Ipul semakin dekat dengan petinggi-petinggi di NU. Ia bahkan terpilih menjadi salah satu ketua PBNU di bawah kepemimpinan KH Said Aqil Siraj.
Gus Ipul tak hanya berkutat di PBNU, ia mulai dilirik terjun ke parpol ketika Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri maju dalam Pilpres 1999. Ia pun menjadi anggota DPR dari PDIP.
Namun menjadi kader 'Banteng' tak bertahan lama, menyusul adanya gesekan kesepahaman antara Megawati dan Gus Dur. Maka pada 2001 Gus Ipul mundur dari PDIP dan juga DPR. Ia memilih bergabung bersama PKB. Ia juga mendapat tugas sebagai Sekjen PKB.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya