Suara.com - Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan para ketua umum politik koalisi di Kompleks Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (1/11/2024) siang. Selain ketum, hadir juga sekretaris jenderal partai koalisi.
Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan pertemuan ini dalam rangka jamuan makan siang. Zulhas datang sekitar pukul 12.45 WIB.
"Rencananya mau ada makan siang bersama Presiden," kata Zulkifli saat ditanya maksud kedatangannya menemui Presiden Prabowo di Istana Merdeka Jakarta.
Selain dirinya dan Sekjen DPP PAN Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, kata Zulkifli, Presiden Prabowo juga mengundang Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu bersama Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi.
Selain itu, juga hadir Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh yang tiba sekitar pukul 12.50 WIB, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, serta Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sementara itu, Muhaimin mengatakan ada keinginan dari para ketua umum partai koalisi untuk menggelar pertemuan rutin dengan Presiden Prabowo.
"Kita ada keinginan juga untuk pertemuan rutin antarketua umum partai dan ini pertemuan pertama," katanya.
Mengenai apakah pertemuan hari ini juga dihadiri perwakilan dari PDI Perjuangan, Muhaimin mengaku belum mengetahui soal itu.
Muhaimin menyebut kedatangannya ke Istana Kepresidenan Jakarta siang ini merupakan pertemuan perdana para ketum Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di lingkungan Istana Kepresidenan. (Antara)
Berita Terkait
-
Harapan Guru Honorer di Tengah Perubahan Presiden Prabowo Subianto
-
Prabowo Undang Para Ketum Parpol Koalisi di Istana Siang Ini, Bahas Apa?
-
RK Pamer Foto Makan Malam Bareng Prabowo, Pramono Tak Mau Kalah: Saya Lebih Sering Ketemu
-
Puluhan Koruptor Berhasil Ditangkap, Psikolog Lita Gading Puji Prabowo Subianto: Awal yang Baik
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO