Suara.com - Kunjungan Presiden Prabowo Subianto bertemu Presiden Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC Amerika Serikat menjadi momen yang istimewa, lantaran menjadi kunjungan pertama Mantan Danjen Kopassus itu setelah diangkat menjadi presiden.
Pada akhir kunjungan tersebut, ada momen menarik yakni Presiden Prabowo Subianto memperkenallkan satu per satu staf yang dibawanya dalam delegasi tersebut, pertama Menteri Luar Negeri Sugiono dan kemudian Mayor Teddy Indra Wijaya.
Saat diperkenalkan Prabowo sebagai sekretaris kabinet, Mayor Teddy kemudian melakukan sikap hormat yang disambut Joe Biden dengan mengangkat tangan kanan tanda memberikan hormat balasan.
Kemudian Mayor Teddy memperkenalkan diri sebagai sekretaris kabinet. Joe Biden sendiri tampak menggenggam jabatan tangan Mayor Teddy cukup erat.
Sebelumnya diberitakan, dalam pertemuan tersebut Joe Biden menyampaikan empat topik utama kemitraan strategis AS-Indonesia dalam upaya meningkatkan stabilitas global.
Biden, dalam pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto di Gedung Putih, Selasa sore waktu setempat, membahas kelanjutan hubungan kemitraan kedua negara yang mencakup upaya memajukan kawasan Indo-Pasifik hingga tantangan global, termasuk situasi Gaza dan Laut China Selatan.
"Menandai peringatan penting, 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dengan Amerika Serikat, saya bangga bahwa kemitraan antara negara kita adalah yang terkuat yang pernah ada," katanya sebagaimana diikuti dalam jaringan (daring) Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Dalam pertemuan itu, Biden menggarisbawahi empat prioritas utama dalam hubungan strategis antara Amerika Serikat dan Indonesia sebagai dua negara demokrasi terbesar di dunia.
"Pertama, pandangan saya untuk memajukan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka sebagai dua negara demokrasi terbesar di dunia. Menurut saya, negara kita memiliki tanggung jawab khusus," katanya.
Pernyataan Biden dilanjutkan dengan menyoroti komitmen bersama untuk mengatasi tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak.
"Kedua, memerangi krisis iklim. Indonesia pemain penting dalam transisi energi bersih," kata Biden.
Biden juga menggarisbawahi pentingnya membangun rantai pasok yang aman dan tangguh, yang merupakan prioritas utama dalam dunia yang semakin terhubung.
"Ketiga, dengan membangun rantai pasok yang aman dan tangguh," ujarnya.
Selain itu, Biden menekankan pentingnya memperdalam kerja sama keamanan antarkedua negara dalam rangka menjaga kemitraan strategis yang lebih komprehensif.
"Terakhir, dengan menjaga kemitraan strategis komprehensif kita yang mencakup pendalaman kerja
sama keamanan kita," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO