Suara.com - Jarang yang tahu jika setiap Tanggal 21 Desember diperingati sebagai Hari Teka-Teki Silang (TTS).
TTS merupakan permainan kata di dalam kotak kosong horizontal dan vertikal. Sejarah Teka-Teki silang lahir pada 111 tahun yang lalu.
Permainan ini pertama kali muncul saat Perang Dunia I berkecamuk. TTS berhasil menjadi pelipur lara di tengah-tengah perang dunia. Banyak masyarakat dunia yang memainkannya kala itu.
Sejarah Teka-Teki Silang
Teka-Teki Silang lahir pertama kali pada masa Perang Dunia I. Melansir dari laman crosswordtournament.com, TTS diciptakan oleh Arthur Wynne, seorang jurnalis asal Liverpool yang migrasi ke Amerika Serikat pada 21 Desember 1913.
Sebenarnya, sebelum itu banyak muncul permainan serupa, seperti yang muncul di majalah Italia, Il Secolo Illustrato della Domenica (1890). Dibuat Giuseppe Arnoldi dengan memakai kotak-kotak berjumlah empat tanpa kotak berarsir hitam. Permainan tersebut juga mengandung petunjuk pengisian kotak huruf.
Meski begitu, Arthur Wynne yang diakui sebagai penemu Teka-Teki Silang modern. Dia terinspirasi dari permainan kuno Pompeii yang dikenal dengan sebutan Magic Square di Amerika.
TTS versi Arthur Wynne diberi nama "FUN’s Word-Cross Puzzle”, kemudian berubah menjadi "cross-word" atau yang dikenal dengan nama teka-teki silang di Indonesia.
Permainan TTS yang ciptakan Arthur Wynne pertama memiliki bentuk berlian dan tidak berisi kotak hitam di dalamnya. Dengan cara mengisinya mendatar. Namun dalam perkembangannya diberi inovasi meninggi.
Baca Juga: Tanggal 11 Desember Diperingati HUT UNICEF, Sosok Ludwik Rajchman Punya Peran Penting
Arthur Wynne mencipatakan permainan ini untuk mengisi rubrik akhir pekan di koran New York World, tempatnya bekerja.
Dalam perkembangannya, ternyata permainan tersebut mendapat respons yang cukup bagus dari masyarakat. Hingga akhirnya koran-koran lain ikut menampilkan permainan ini.
Teka-Teki Silang terus berkembang menyebar ke seluruh penjuru dunia. TTS Inggris segera mengembangkan gaya yang lebih menantang dan teka-teki samar serta aturan berbeda.
Ada cerita menarik di balik kepopuleran Teka-Teki Silang. Permainan ini dapat menjadi hiburan di tengah-tengah perang yang berkecamuk.
Di tengah Perang Dunia II, Teka-Teki Silang dimanfaatkan sebagai tes perekrutan agen rahasia. Banyak agen andal yang muncul dari itu. Mereka pun mampu memecahkan sandi-sandi militer.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan