Suara.com - Para ahli keamanan global memperingatkan bahwa dunia sebenarnya sudah berada dalam peperangan besar yang ketiga—dan telah berlangsung cukup lama.
Meskipun seringkali perang di masa lalu digambarkan dalam bayangan besar seperti Perang Dunia I dan II dengan pertempuran sengit di Eropa, peperangan modern kini lebih tersembunyi dan berbentuk baru, yakni peperangan digital yang membawa dampak besar di dunia maya.
Mark Toth, ahli keamanan nasional, bersama Kolonel Jonathan Sweet, mantan pejabat intelijen AS, berpendapat bahwa Perang Dunia Ketiga telah dimulai sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada 2022.
"Invasi Putin ke Ukraina adalah babak awal dari Perang Dunia Ketiga. Ini adalah tanda bagi dunia bahwa tatanan global yang ada sejak Perang Dunia Kedua sudah tidak berlaku lagi," ungkap mereka dalam wawancara dengan MailOnline.
Berbeda dengan perang tradisional yang sering digambarkan dalam film-film Hollywood dengan ledakan besar atau kehancuran yang nampak jelas, perang kali ini berlangsung dalam bentuk yang lebih subtil namun lebih merusak.
Menurut para ahli, perang ini terjadi dalam bentuk “perang dengan seribu luka,” yang berlangsung di berbagai medan dan kawasan secara bersamaan, mulai dari serangan di dunia maya hingga pertempuran fisik di berbagai wilayah.
Salah satu tanda nyata dari perang ini adalah serangan siber yang semakin intensif. Baru-baru ini, dilaporkan bahwa perangkat lunak peretas Rusia telah digunakan untuk mencuri data log-in ratusan pegawai Kementerian Pertahanan Inggris (MoD), dalam sebuah pelanggaran keamanan besar.
Serangan ini mengungkapkan email, kata sandi, dan informasi lainnya dari hampir 600 pegawai—termasuk personel militer Inggris, pegawai negeri, dan kontraktor pertahanan—yang telah dibocorkan di dark web sejak 2020. Meskipun informasi yang dicuri tidak bersifat klasifikasi, kebocoran ini tetap menghadirkan ancaman signifikan bagi keamanan global.
Selain itu, Rusia juga mengumumkan dimulainya produksi massal rudal balistik Oreshnik yang ditakuti. Rudal jarak menengah baru ini digunakan dalam serangan di Dnipro yang menghancurkan sebuah pabrik, memicu kekhawatiran internasional.
Baca Juga: Serangan Udara Rusia dan Suriah Guncang Aleppo, Puluhan Warga Sipil Tewas Selama Dikuasi Pemberontak
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengklaim bahwa rudal ini "tak terhentikan," dengan kecepatan terbang Mach 10, dan bahkan sistem pertahanan udara AS tidak mampu menghentikannya.
Dengan serangan fisik, siber, dan ancaman senjata baru yang muncul, dunia seolah berada di ambang ketegangan yang semakin meningkat. Sementara konflik terbuka mungkin belum sepenuhnya terjadi, namun peperangan dalam berbagai bentuk ini sudah mengukir sejarah baru dalam konflik global yang lebih terdistribusi dan tersembunyi.
Berita Terkait
-
Serangan Udara Rusia dan Suriah Guncang Aleppo, Puluhan Warga Sipil Tewas Selama Dikuasi Pemberontak
-
Rusia Pecat Jenderal Suriah Setelah Pemberontak Rebut Aleppo
-
Siapa Paling Untung dari Perang? Produsen Senjata Cetak Rekor Penjualan!
-
Kekacauan Aleppo: Pemberontak Rayakan Kemenangan, Rusia Bombardir dari Udara
-
Hoax Teroris Kuasai Aleppo: Dubes Iran Sebut 'Tentara Siber' Biang Keladi
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Bundaran HI Jadi Lautan Manusia, Pesta Kembang Api Tetap Hiasi Langit Penghujung Tahun Ibu Kota
-
Polisi Berkuda Polri Jaga Monas di Malam Tahun Baru, Warga Antusias hingga Antre Foto
-
Ogah Terjebak Macet, Wali Kota Jogja Pilih Naik Motor Pantau Keramaian Malam Tahun Baru
-
Malam Tahun Baru di Bundaran HI Dijaga Ketat, 10 K-9 Diterjunkan Amankan Keramaian
-
Kapolri: Warga Patuh Tanpa Kembang Api, Doa Bersama Dominasi Malam Tahun Baru
-
8 Anak Terpisah dengan Keluarga di Malioboro, Wali Kota Jogja: Bisa Ditemukan Kurang dari 15 Menit
-
Menko Polkam Pastikan Malam Tahun Baru Aman: Tak Ada Kejadian Menonjol dari Papua hingga Lampung
-
Gus Ipul Pastikan BLTS Rp900 Ribu Jangkau Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Diguyur Hujan, Massa Tetap Padati Bundaran HI di Malam Tahun Baru 2026
-
Belasan Nyawa Melayang di Galangan Kapal PT ASL Shipyard: Kelalaian atau Musibah?