Suara.com - Menu pada program makan bergizi gratis (MBG) ditemukan belum memenuhi angka kecukupan gizi (AKG) yang sesuai dengan kebutuhan anak. Temuan dari Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), menu protein dan karbohidrat yang dinilai masih tidak sesuai dengan kebutuhan gizi target sasaran MBG.
Survei itu dilakukan CISDI menggunakan aplikasi Nutrisurvey terhadap menu MBG yang dibagikan selama periode 6-17 Januari 2025. Analisis dilakukan dengan mengacu pada AKG dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 28 Tahun 2019.
"Dari sampel yang terkumpul, tercatat hanya 5 dari 29 menu atau 17 persen yang memenuhi target 30-35 persen AKG energi harian. Data tersebut dihitung berdasarkan perhitungan jumlah energi dengan estimasi menu yang disajikan adalah per dua satuan penukar sumber karbohidrat," ungkap Diah dalam diskusi peluncuran seri kedua kajian MBG dari CISDI di Jakarta, Kamis (6/2/2025).
Pemenuhan kebutuhan protein sebesar 33-36,4 persen dari menu MBG bagi peserta didik di jenjang SD kelas 4-6, SMP, dan SMA sederajat juga baru sebagian yang tercapai.
CISDI menemukan kandungan protein dari sampel yang terkumpul justru 48 persen menu memiliki kandungan protein berlebih, 34 persen kurang, dan hanya 17 persen yang sesuai dengan target.
Diah menjelaskan bahwa takaran jumlah kalori juga protein yang tidak sesuai akan berdampak dalam jangka panjang terhadap kesehatan anak.
"Apabila konsumsi menu dengan rendah kalori terjadi secara terus-menerus, penurunan performa akademik dapat terjadi karena kurangnya energi untuk beraktivitas," jelasnya.
"Apabila makanan dengan protein berlebih diberikan saat penerima manfaat memiliki asupan protein rendah, maka ini akan membantu penerima manfaat memenuhi kebutuhan hariannya. Namun, bila makanan dengan kandungan berlebih diberikan kelompok anak yang asupan proteinnya cukup atau berlebih, maka ini akan memberikan dampak negatif terhadap kesehatan, salah satunya risiko obesitas," papar Diah juga.
Hasil analisis itu menunjukkan perlunya perbaikan dalam perencanaan dan implementasi menu MBG agar lebih sesuai dengan standar gizi yang telah ditetapkan, sehingga manfaat program ini dapat dirasakan secara optimal oleh para peserta didik.
Berita Terkait
-
Mendiktisaintek Satryo yang Sempat Didemo Pegawai Sendiri Bakal Kena Reshuffle Prabowo? Ini Kata Dasco!
-
Prabowo Blak-blakan Ancam Copot Pejabat Dablek, Dasco: Artinya Warning buat Para Menteri
-
Prabowo Naik Maung Garuda saat Cek Program MBG di Jakarta Timur, Anak-anak SD Histeris!
-
Sebut Program MBG jadi Pertaruhan Prabowo, Rocky Gerung: Jika Tak Ini Tak Berjalan, Maka...
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka