Suara.com - Jurnalis Senior, Najwa Shihab membongkar teka-teki yang menjadi pertanyaan banyak orang belakangan ini, soal ‘cawe-cawe’.
Semenjak tidak menjabat lagi menjadi orang nomor satu di Indonesia, Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) selalu dituding masih ikut campur alias cawe-cawe di pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.
Isu ini menguat di tengah masyarakat, terlebih yang mengisi posisi Wakil Presiden adalah anak sulung Jokowi.
Gibran yang dinilai masih belum cukup matang di dunia politik itu dipandang masyarakat luas tentu akan membutuhkan sosok ayah di belakangnya.
Namun, dalam momen perbincangan Jokowi dengan Najwa ini, Jokowi menepis isu miring itu semua. Pihaknya bahkan mengakui tidak pernah memberi masukan untuk Gibran.
“Mas Gibran gimana pak? Bapak beri masukan juga untuk mas Gibran?,” Tanya Najwa, dikutip dari kanal youtubenya, Rabu (12/2/25).
“Ndak, ndak, ndak, ndak pernah,” jawab Jokowi.
“Mas Gibrannya juga ndak pernah minta masukan?,” Tanya Najwa lagi.
“Sama sekali ndak, hehe,” sahut Jokowi.
Baca Juga: Diundang Sebagai Dosen Tamu, Anies Bongkar Rahasia Jadi Pemimpin Hebat, Warganet: Gibran Kapan?
“Itu typikal mas Wapres kan memang begitu,” tambah Jokowi.
Sementara itu Najwa menanyakan soal kinerja pemerintahan Prabowo dengan Gibran yang sudah berjalan 100 hari ini.
Jokowi justru enggan memberikan komentar, menurutnya soal nilai-menilai adalah tugas masyarakat.
“Untuk menilai kinerja itu kan masyarakat yang menilai, jangan saya,” ucap Jokowi.
Najwa sontak menanyakan nasehat apa yang diberikan seorang Jokowi untuk sang putra yang kini menjadi orang nomor 2.
“Kalau orang Jawa bilang ‘ojo kemajon’, udah itu aja,” ujar Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur