Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta kursi pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI segera diisi pegawai definitif. Saat ini, kursi pejabat berbagai tingkat dari eselon 4 hingga 2 masih diisi oleh Pelaksana Tugas (Plt).
Hal ini disampaikannya saat memimpin rapat terbatas (ratas) jajaran Pemprov DKI yang videonya diunggah melalui akun Instagram pribadinya, @pramonoanungw. Pramono menyebut berdasarkan pengalaman pribadinya mengisi posisi penting, persoalan kursi kosong ini tak boleh didiamkan terlalu lama.
"Saya ini lima tahun jadi Sekretaris Presiden, 10 tahun jadi Sekretaris Kabinet, DPR, sehingga saya pengin awal yang Plt-plt yang begini-begini segera diselesaikan," ujar Pramono, dikutip Rabu (5/3/2025).
Menurutnya Jakarta yang memiliki cita-cita sebagai kota global tak boleh membiarkan persoalan ini.
"Karena ini mencerminkan organisasi yang bukan Jakarta banget gitu lho," ucapnya.
Ia juga meminta agar pelaksanaan rapat-rapat di lingkungan Pemprov DKI tak terlalu lama. Politisi PDI-Perjuangan itu menilai durasi rapat yang berkepanjangan hanya akan membuang-buang waktu.
"Rapat itu tidak boleh terlalu lama, tidak boleh terlalu bertele-tele. kalau rapat dengan saya, saya alokasikan 1 jam. Saya gak percaya rapat yg terlalu lama apalagi yang berbusa-busa," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Gubernur Pramono Anung Melayat Balita Korban Banjir Jakarta yang Terbawa Arus Saat Dievakuasi
-
Gubernur DKI: Banjir Jabodetabek Butuh Solusi Terintegrasi dan Jangka Panjang
-
Ratusan RT di Jakarta Kebanjiran, Pramono Tinjau Pintu Air Manggarai: Ini Sudah Siaga 2
-
Tak Seperti Ahok, Pramono Anung Pilih Cara Anies Tak Gelar Operasi Yustisi Usai Lebaran
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Bukan Lagi Isu, Hujan Mikroplastik Resmi Mengguyur Jakarta dan Sekitarnya
-
Heboh Dugaan Korupsi Rp237 M, Aliansi Santri Nusantara Desak KPK-Kejagung Tangkap Gus Yazid
-
Terungkap di Rekonstruksi! Ini Ucapan Pilu Suami Setelah Kelaminnya Dipotong Istri di Jakbar
-
Kena 'PHP' Pemerintah? KPK Bongkar Janji Palsu Pencabutan Izin Tambang Raja Ampat
-
Ketua DPD RI Serahkan Bantuan Alsintan dan Benih Jagung, Dorong Ketahanan Pangan di Padang Jaya
-
KPK Ungkap Arso Sadewo Beri SGD 500 Ribu ke Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso
-
KPK Tahan Komisaris Utama PT IAE Arso Sadewo Terkait Dugaan Korupsi Jual Beli Gas PGN
-
Alasan Kesehatan, Hakim Kabulkan Permohonan Anak Riza Chalid untuk Pindah Tahanan
-
Pelaku Pembakaran Istri di Jatinegara Tertangkap Setelah Buron Seminggu!
-
Anak Buah Nadiem Ikut Kembalikan Uang Korupsi Laptop Rp10 Miliar, Kejagung: Bukan Cuma dari Vendor