Tujuan:
- Mempromosikan kerja sama ekonomi, budaya, dan politik antarnegara Asia-Afrika.
- Menentang kolonialisme dan imperialisme.
- Mendorong perdamaian dunia dan netralitas dalam Perang Dingin.
Hasil Utama:
- Dasasila Bandung: 10 prinsip yang menjadi pedoman hubungan internasional, termasuk penghormatan terhadap kedaulatan, non-intervensi, dan penyelesaian konflik secara damai.
- Fondasi Gerakan Non-Blok: KAA menjadi cikal bakal Gerakan Non-Blok (GNB) yang resmi berdiri pada 1961, menegaskan posisi negara-negara berkembang untuk tidak memihak Blok Barat atau Timur.
- Peningkatan Solidaritas: KAA memperkuat solidaritas antarnegara Asia-Afrika dalam memperjuangkan kemerdekaan dan pembangunan.
Makna Hari Peringatan Konferensi Asia-Afrika (KAA)
Di Indonesia, pada tanggal 18 April dijadikan hari peringatan untuk mengenang peran Indonesia dalam diplomasi dunia dan memperkuat semangat anti-kolonialisme.
Peringatan ini juga menegaskan pentingnya kerja sama Selatan-Selatan (South-South Cooperation) untuk menghadapi tantangan global seperti kemiskinan, ketimpangan, dan perubahan iklim.
Museum KAA di Bandung menjadi simbol pelestarian sejarah dan edukasi tentang nilai-nilai Dasasila Bandung.
Perkembangan
KAA diperingati setiap tahun, terutama di Indonesia, dengan kegiatan seperti seminar, pameran, dan kunjungan ke Gedung Merdeka.
Pada 2005 dan 2015, peringatan 50 tahun dan 60 tahun KAA diadakan secara besar-besaran, menghasilkan deklarasi untuk revitalisasi semangat Bandung dalam konteks modern.
Tag
Berita Terkait
-
Hari Tani Nasional 2025: Ketimpangan Agraria Jerat Petani, SPI Desak Pemerintah Bertindak!
-
Ramalan Zodiak Terbaru 18 September 2025: Leo Jaga Lidah, Gemini Mulai Kesepian
-
Lelang Korupsi Laris Manis: KPKNL Jakarta Raup Hampir Rp3 Miliar!
-
Demo Ojol Geruduk DPR di Tengah Hujan: Ini Tuntutan Pedas Mereka!
-
Harga Emas Antam Pecah Rekor Lagi Tembus Lebih dari Rp2,1 Juta, Ini Penyebabnya
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu