“Anak-anak itu tidak kekurangan gizi karena diberi makan,” ujar seorang agen kepada El Mundo. “Namun, mereka kotor dan sama sekali tidak terhubung dengan kenyataan.”
Ketika dibawa ke taman oleh petugas, anak-anak tersebut menunjukkan ketakutan ekstrem terhadap lingkungan luar.
“Ketika kami membawa mereka keluar rumah ke taman, mereka bahkan tidak mau keluar. Mereka melihat siput dan menjadi gila, ketakutan,” tambah petugas tersebut.
Polisi kemudian menangkap kedua orangtua dan mendakwa mereka atas tuduhan kekerasan dalam rumah tangga berupa kekerasan psikologis dan penelantaran anak.
Kedua orangtua itu disebut menjadikan pandemi COVID-19 sebagai alasan utama untuk mengurung anak-anak mereka di dalam rumah sejak tahun 2021, meskipun pembatasan kesehatan masyarakat di Spanyol telah berakhir jauh sebelum itu.
Sampai saat ini, Departemen Kepolisian Oviedo belum memberikan komentar resmi tambahan. Sementara itu, ketiga anak telah ditempatkan di bawah pengawasan dan perlindungan otoritas layanan sosial setempat untuk pemulihan fisik dan psikologis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta