Suara.com - Pengamat hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) Profesor Imanuddin Ilmar mendesak Presiden untuk segera membentuk tim pencari fakta independen.
Guna mengusut tuntas peristiwa kerusuhan yang terjadi di sejumlah daerah, termasuk di Kota Makassar.
Menurutnya, langkah itu penting agar peristiwa tragis yang telah menelan korban jiwa tidak hanya ditangani oleh kepolisian semata.
Melainkan diungkap secara transparan dan dapat dipercaya publik.
"Presiden sebagai kepala negara harus memastikan kebenaran peristiwa ini terungkap secara terang. Kalau hanya dibiarkan ditangani seadanya, ini berpotensi menjadi preseden buruk bagi penanganan demonstrasi di masa depan," tegas Imanuddin, Senin, 8 September 2025.
Di Makassar, salah satu korban jiwa adalah Rusdamdiansyah atau Dandi, pengemudi ojek online yang dikeroyok massa karena diduga intel saat tengah merekam jalannya demonstrasi.
Hingga kini, kasus yang menewaskan Dandi belum menunjukkan titik terang.
Polisi bilang masih mencari siapa yang dapat mengungkap pelaku pengeroyokan yang menyebabkan Dandi meninggal dunia.
Dandi sebelumnya ditemukan dalam kondisi kritis di depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Jalan Urip Sumoharjo.
Baca Juga: Selain Pecat Sri Mulyani, Ini 4 Kementerian yang Kena Reshuffle Prabowo
"Ini menyangkut nyawa manusia. Penanganan kasus Dandi sampai sekarang belum jelas arahnya. Masyarakat tentu butuh kepastian hukum," kata Imanuddin.
Selain itu, pembakaran Gedung DPRD Sulsel juga meninggalkan tanda tanya besar.
Polisi memang telah menangkap sekitar 29 pelaku perusakan dan pembakaran. Namun mereka sebagian besar hanyalah perusuh di lapangan.
Sementara, siapa aktor di balik tragedi ini, kata Ilmar, belum diungkap oleh polisi.
"Yang ditangkap baru eksekutor, bukan pihak yang menggerakkan. Inilah kenapa tim pencari fakta independen dibutuhkan," ujarnya.
Imanuddin menegaskan, tim pencari fakta nantinya harus benar-benar independen dan tidak sekadar formalitas.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Muncul SE Kudeta Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Wasekjen: Itu Cacat Hukum!
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?
-
Wujudkan Kampung Haji Indonesia, Danantara Akuisisi Hotel Dekat Ka'bah, Ikut Lelang Beli Lahan
-
Banyak Terjebak Praktik Ilegal, KemenPPPA: Korban Kekerasan Seksual Sulit Akses Aborsi Aman
-
Sejarah Baru, Iin Mutmainnah Dilantik Jadi Wali Kota Perempuan Pertama di Jakarta Sejak 2008
-
Yusril Beri 33 Rekomendasi ke 14 Kementerian dan Lembaga, Fokus Tata Kelola Hukum hingga HAM Berat
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar