- Kemenkes menerbitkan Surat Edaran (SE) baru untuk memperketat standar keamanan pangan dalam Program MBG.
- Surat Edaran Nomor HK.02.02/A/4954/2025 tersebut mengatur standar keamanan pangan, kesiapsiagaan, serta respons cepat jika terjadi keracunan.
- Jaminan keamanan pangan adalah kunci utama untuk mencegah terulangnya insiden keracunan.
Suara.com - Kementerian Kesehatan menerbitkan Surat Edaran (SE) baru untuk memperketat standar keamanan pangan dalam Program Makan Bergizi Gratis atau MBG. Langkah ini diambil sebagai respons atas rentetan kasus keracunan massal yang terjadi di berbagai daerah.
Surat Edaran Nomor HK.02.02/A/4954/2025 tersebut mengatur standar keamanan pangan, kesiapsiagaan, serta respons cepat jika terjadi keracunan.
Melalui surat edaran tersebut, Kemenkes menginstruksikan dinas kesehatan di seluruh Indonesia untuk fokus pada tiga hal utama:
1. Pengawasan Ketat Dapur: Memastikan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dan mewajibkan inspeksi kesehatan lingkungan secara rutin.
2. Penguatan Standar Gizi: Memperkuat pembinaan dalam penyusunan menu yang sesuai pedoman gizi dan memberikan pelatihan keamanan pangan bagi para penjamah makanan.
3. Kesiapsiagaan Darurat: Menyiapkan respons cepat jika terjadi keracunan, di mana masyarakat dapat menghubungi call center 119, dan Tim Gerak Cepat (TGC) akan langsung melakukan investigasi serta uji sampel makanan.
Pencegahan adalah Tanggung Jawab Bersama
Sekretaris Jenderal Kemenkes, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, menyatakan bahwa jaminan keamanan pangan adalah kunci utama untuk mencegah terulangnya insiden keracunan.
"Pencegahan keracunan pangan adalah tanggung jawab bersama. Keamanan pangan dalam Program Makan Bergizi Gratis bukan hanya soal mutu makanan, tetapi juga soal menjaga nyawa dan keberlangsungan program pemerintah," kata Kunta kepada wartawan, Jumat (10/10/2025).
Baca Juga: Ribuan Chef Turun Gunung ke Dapur MBG, Siap Ajarkan Cara Masak Higienis dan Profesional
Ia menegaskan bahwa dinas kesehatan di daerah menjadi garda terdepan dalam pengawasan ini.
"Kami ingin memastikan makanan dalam program ini tidak hanya bergizi, tetapi juga aman. Dinas kesehatan daerah adalah garda terdepan dalam menjamin hal tersebut," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN