Suara.com - Keberadaan sepeda motor dan usaha terkait dengannya di Australia, sudah lama diketahui tergolong kecil dibanding tempat lain. Parahnya, dalam beberapa bulan belakangan, usaha terkait penjualan dan layanan servis sepeda motor di Negara Bagian Queensland khususnya, dilaporkan mengalami kerugian cukup besar.
Hal ini terutama terjadi sejak diterapkannya sebuah peraturan (semacam undang-undang negara bagian) yang dinilai tak bersahabat dengan kalangan pengguna sepeda motor di Queensland. Mengutip kalangan pengusaha setempat di bidang sepeda motor, undang-undang bernama "Peraturan Penghapusan Tindak Terkait Kekerasan Tanpa Hukum" atau populer dengan sebutan VLAD, itu sejak diberlakukan pada Oktober 2013, telah mengurangi setidaknya separuh pendapatan bisnis mereka.
"Saat undang-undang itu mulai diberlakukan, tak berapa lama sesudahnya kami segera merasakan penurunan di bengkel kami," ungkap Matt Jones, pemilik usaha Nundah's Rocker Classic Motorcycles, kepada situs Brisbane Times, Minggu (9/3/2014).
"Biasanya, kami mengerjakan jasa perbaikan, perawatan, juga penjualan sepeda motor. (Belakangan) Kami merasakan jauh berkurangnya orang-orang yang melakukan booking untuk memanfaatkan jasa itu, atau juga berbisnis (dengan kami)," sambung Jones.
"Kami memperkirakan bahwa bisnis kami mengalami penurunan sampai 50 persen pada November dan Desember. Dan kami bukanlah satu-satunya usaha yang merasakan dampak negatif tersebut," tambahnya.
Untuk diketahui, peraturan VLAD ini telah memberikan wewenang kepada polisi dalam memberhentikan di jalan orang-orang yang diduga terkait dengan kelompok kriminal (geng motor) untuk ditanyai. Meskipun sedari awal pemerintah setempat menegaskan bahwa pengendara biasa tak akan terkena dampak, nyatanya menurut Jones, peraturan itu telah membuat orang takut naik sepeda motor, yang lantas juga berdampak pada dunia usaha.
"Saya rasa, bisnis (sepeda motor) terkena dampaknya terutama karena, faktanya, orang kini tidak naik sepeda motor sesering dulu lagi lantaran tindakan berlebihan dari polisi itu," tutur Jones.
"Polisi memberhentikan orang-orang dalam konteks penerapan VLAD, lalu menanyai mereka apakah terkait dengan geng motor atau tidak. Pengguna sepeda motor jelas enggan berada dalam posisi tersebut, dan karenanya (kemudian) tidak banyak lagi jasa servis yang dibutuhkan (bagi motornya)," lanjutnya.
Senada dengan Jones, Andrew Badcock, seorang managing director di bengkel motor ProCycle Dyno, juga mengaku merasakan penurunan luar biasa yang tiba-tiba dalam aktivitas layanan tempat usahanya.
"Kami melihat orang-orang tidak lagi mengendarai sepeda motor. Kami mungkin bisa mengerjakan servis (besar) 5-6 kali sepekan sebelumnya (sebelum pemberlakuan VLAD), dan sekarang kami cuma mengerjakan dua motor sepekan," ujarnya.
"Para pengendara yang rutin (pelanggan) itulah yang kini tak lagi mengendarai sepeda motor. Kerumitan (akibat aturan itu) telah membuat mereka tak bersemangat lagi naik sepeda motor," tambah Badcock.
"(Tapi) Kami lihat, tindakan polisi itu sudah berkurang di pekan-pekan terakhir, dan orang-orang sudah mulai berkendara lagi. Tapi itu baru terjadi dalam dua pekan terakhir," sambungnya.
Badcock juga mengakui bahwa pihaknya tahu, usaha-usaha sejenis lainnya juga mengalami penurunan besar, bahkan mulai kesulitan untuk terus bertahan. Sementara itu, Jones yang sempat berjumpa Menteri Keuangan Queensland, Tim Nicholls, mengaku sudah membicarakan soal itu kendati tidak terlalu berharap akan ada perubahan positif. (Brisbane Times)
Berita Terkait
-
Desak Rombak UU Pemilu, Yusril Sebut Kualitas DPR Merosot Akibat Sistem Pemilu yang Transaksional
-
IMOS 2025 Diharapkan Mampu Gairahkan Pasar Otomotif Nasional
-
Performa Loyo dan Bensin Boros? Mungkin Busi Motor Biang Keroknya, Ini Tips biar Masalah Teratasi
-
Chery Pastikan Jaringan Dealer dan Bengkel Resmi Tetap Beroperasi Kawal Konsumen
-
Lebih Murah Revo atau Beat? Tengok Dulu Daftar Harga Motor Honda Terbaru September 2025
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Toyota Gazoo Racing Indonesia Ukir Sejarah di GT World Challenge Asia Japan Cup 2025
-
Penjualan Mobil Agustus 2025 Masih Lesu, Mitsubishi Tumbuh 2 Digit
-
Jajal Langsung Skutik Bergaya SUV New Honda ADV160, Karakter Maskulin Semakin Dominan
-
7 Motor Matic Bekas Tahun Muda di Bawah Rp10 juta, Tangguh untuk Harian
-
Drama di Misano! Veda Ega Pratama Kunci Gelar Runner-Up Dunia, Sejarah Baru Pembalap Indonesia
-
Daihatsu Rocky Hybrid Dapat Sambutan Positif di Pasar SUV Kompak Elektrifikasi Indonesia
-
Niat Hemat, Kantong Malah Jebol Rp71 Juta: Pelajaran Mahal Ganti Oli Mobil Sendiri
-
4 Mobil Listrik Murah yang Bikin Mobil Bensin Tersisih, Mulai Rp 100 Jutaan
-
Mini Cooper Rasa Jepang: Pesona Daihatsu Trevis yang Mirip Mobil Mr Bean
-
Yamaha MX King Wajib Waspada, Honda Supra GTR Berevolusi Jadi Mirip dengan Moge