Ilustrasi mobil dengan ban A/T (All Terrain). [Shutterstock/Darq]
Ban A/T atau All Terrain memang ditujukan untuk penggunaan di berbagai medan jalan. Mulai dari aspal biasa, hingga jalanan yang bertipe sedikit off-road.
Sedangkan ban jenis M/T (Mud Terrain) adalah ban yang digunakan khusus untuk medan yang berlumpur, seperti untuk medan off road berat, agar ban bisa mendapatkan traksi. Lazimnya, ban jenis ini digunakan pada mobil yang juga ditujukan untuk off road. Lalu, bagaimana jika mobil biasa yang menggunakannya?
Ada sedikit kekurangan yang harus diatasi, jika mobil biasa yang memakai ban jenis A/T atau M/T tersebut. Salah satunya adalah harus sering melakukan spooring alias penyeimbangan ban.
"Kalau mobil biasa, spooring itu setelah 20.000 km, sedangkan mobil dengan A/T bisa spooring di 5.000 atau 10.000 km," ngkap Taufiq Urakhman, salah satu anggota Terios Rush Community Indonesia (Terruci), di Jakarta, Jumat (10/4/2015).
Menurut Taufiq, hal itu terjadi karena ban jenis A/T dan M/T memiliki kembangan yang besar, serta got yang cukup dalam. Hal itu membuat karetnya akan sulit "menempel" pada jalanan biasa.
"Kalau sudah begitu, ban biasanya akan lebih mudah "lari", dan itu enggak nyaman dan berbahaya untuk dibawa," katanya.
Menurut Taufiq pula, penggantian ban memang harus disesuaikan dengan kebutuhan. Contohnya adalah mobil Terios miliknya yang memang dimodifikasi menggunakan ban A/T untuk melakukan perjalanan off road.
"Kalau untuk gaya saja, lebih baik ganti ukuran (ban) saja," ujarnya pula.
Sedangkan ban jenis M/T (Mud Terrain) adalah ban yang digunakan khusus untuk medan yang berlumpur, seperti untuk medan off road berat, agar ban bisa mendapatkan traksi. Lazimnya, ban jenis ini digunakan pada mobil yang juga ditujukan untuk off road. Lalu, bagaimana jika mobil biasa yang menggunakannya?
Ada sedikit kekurangan yang harus diatasi, jika mobil biasa yang memakai ban jenis A/T atau M/T tersebut. Salah satunya adalah harus sering melakukan spooring alias penyeimbangan ban.
"Kalau mobil biasa, spooring itu setelah 20.000 km, sedangkan mobil dengan A/T bisa spooring di 5.000 atau 10.000 km," ngkap Taufiq Urakhman, salah satu anggota Terios Rush Community Indonesia (Terruci), di Jakarta, Jumat (10/4/2015).
Menurut Taufiq, hal itu terjadi karena ban jenis A/T dan M/T memiliki kembangan yang besar, serta got yang cukup dalam. Hal itu membuat karetnya akan sulit "menempel" pada jalanan biasa.
"Kalau sudah begitu, ban biasanya akan lebih mudah "lari", dan itu enggak nyaman dan berbahaya untuk dibawa," katanya.
Menurut Taufiq pula, penggantian ban memang harus disesuaikan dengan kebutuhan. Contohnya adalah mobil Terios miliknya yang memang dimodifikasi menggunakan ban A/T untuk melakukan perjalanan off road.
"Kalau untuk gaya saja, lebih baik ganti ukuran (ban) saja," ujarnya pula.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Sensasi Jajal Daihatsu Rocky Hybrid, Senyap dan Super Irit
-
Toyota Indonesia Membentuk Generasi Muda Melalui Pendidikan Vokasi Berbasis Industri
-
Terpopuler: Tunggangan Unik Supra Erick Thohir hingga Trik Hilangkan Baret
-
Dari BMW Lawas hingga Bentley, Ini Koleksi Mobil Andre Taulany
-
IAMI Hadirkan Isuzu Traga Bus Jawab Kebutuhan Kendaraan Penumpang
-
Isi Garasi Mobil Mewah Menteri Terkaya Kabinet Prabowo Terbaru, Beserta Harga Pasarnya
-
Isi Garasi Hendrar Prihadi yang Dicopot dari Jabatan Kepala LKPP, Cuma Punya 2 Mobil Ini
-
Isi Garasi Alimin Ribut Sujono yang Gagal Jadi Hakim Agung, Punya Mobil dan Motor Sejuta Umat
-
Insentif Impor Mobil Listrik CBU Dihentikan Mulai 2026, Fokus ke Produksi Lokal
-
5 Langkah Jual Mobil Bekas agar Cepat Laku dengan Harga Terbaik, Gak Ribet