Suara.com - Setelah dirakit dan dibangun selama dua tahun, mobil bermesin jet yang diklaim sebagai yang tercepat di dunia akan dipamerkan di muka publik pada Jumat (25/9/2015) di London, Inggris.
Bloodhound SSC, nama mobil itu, akan dipamerkan di hadapan 8.000 orang di Canary Wharf, London bagian timur. Mobil itu dibangun untuk bisa melesat dengan kecepatan 1.000 mil per jam (sekitar 1.600 km/jam) dan akan mulai mengaspal pada 2016 mendatang.
"Ini adalah momen yang sangat menarik dalam pengerjaan proyek ini," kata Mark Chapman, insinyur yang mengepalai pengembangan Bloodhound.
Mobil balap itu akan diuji di lintasan balap di Cornwall pada April 2016 dan diharapkan bisa memecahkan rekor kecepatan 800 mil per jam (sekitar 1.287 km/jam), mengalahkan rekor sebelumnya yang mencapai 763 mil per jam (sekitar 1.227 km/jam).
Pada 2017 Bloodhound akan diboyong ke Afrika Selatan untuk memecahkan rekor kecepatan 1000 mil per jam.
Dalam pameran yang digelar selama dua hari, para insinyur akan mencopot panel serat karbon yang menutup kabin kemudi mobil tersebut agar publik bisa melihat teknologi di dalam Bloodhound.
Dapur pacu mobil itu menggunakan tiga sistem: sebuah mesin jet Rolls-Royce EJ200 yang digunakan pada jet tempur Inggris RAF Eurofighter Typhoon, seperangkat roket Nammo hibrida, dan mesin supercharged Jaguar bertenaga 550bhp.
Tenaga yang dihasilkan ketiga mesin itu setara dengan kekuatan 180 unit mobil balap Formula Satu.
Sementara panel kemudi digital pada mobil itu dirancang oleh secara khusus oleh Andy Green, seorang pilot jet tempur angkatan udara Inggris. Green juga akan menjadi sopir mobil supercepat itu.
Tak hanya itu, Bloodhound punya tiga sistem pengereman berbeda, tujuh perangkat pemadam kebakaran, dan 500 sensor - dua kali lebih banyak dari sensor mobil F1. Dengan teknologi itu, para teknisi akan mengetahui secara rinci performa mobil ketika dikendarai.
Bloodhound sendiri dirancang oleh sebuah tim F1, sejumlah pakar antariksa, dan para teknisi dari satuan insinyur mekanik dan kelistrikan angkatan bersenjata Inggris. Teknisi dari Skuadron RAF 71. Totalnya ada lebih dari 350 perusahaan dan universitas terlibat dalam pembuatan mobil tersebut. (The Guardian)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Pemilik Motor Diajak Ubah Kebiasaan Ganti Oli Mesin Jadi Solusi Performa untuk Kendaraan
-
5 Bagian Tersembunyi yang Wajib Dicek saat Beli Mobil Bekas Banjir
-
Seganteng Satria, Semurah Honda Beat Bekas: Intip Pesona Suzuki Young Star si Motor Irit
-
Suzuki Fronx Seirit Apa? Segini Taksiran Konsumsi BBM dan Harga Sekennya
-
NMAX dan ADV 160 Mana Teduh? Ini 5 Mobil Bekas Cakep Harga 50 Juta Cocok Jadi Wishlist 2026
-
Lebih Murah dari Versi Bensin: Segini Harga Mobil Bekas Daihatsu Rocky Diesel
-
5 Mobil Matic Bekas 50 Jutaan yang Kuat di Tanjakan, Ada SUV hingga Sedan
-
Alternatif Ganteng dari Avanza: Intip Harga Mobil Bekas dan Pajak Honda Mobilio 2014-2022
-
5 Motor Bebek Kuat Nanjak untuk Touring Libur Tahun Baru 2026
-
6 Servis yang Wajib Dilakukan Setelah Beli Mobil Bekas Agar Kendaraan Awet dan Nyaman