Suara.com - Baidu telah merilis rencana memperluas area operasi kendaraan otonom (driverless) untuk berada di jalan-jalan seluruh kota Cina. Rencana lima tahun ke depan, masyarakat dapat melihat berbagai mobil otonom seperti jenis van dan bus secara perlahan ke timur kota Wuhu.
Awalnya, tidak ada penumpang yang akan ikut dalam kendaraan berteknologi canggih itu untuk mengendalikan mereka menelusuri jalan di sepanjang zona uji yanng telah ditunjuk. Kini, daerah tes akan diperluas dan penumpang sudah dapat menggunakan kendaraan otonom tersebut.
"Mereka ingin menjadi kota pertama di dunia untuk merangkul kendaraan otonom. Ini adalah kota pertama yang cukup berani, cukup dan inovatif cukup untuk menguji mengemudi otonom berani," kata Wang Jing, Kepala Baidu mobil driverless, dalam sebuah wawancara dengan Klik program BBC, Rabu (18/5/2016).
Dia pun mengatakan, tahap pertama akan berlangsung sekitar tiga tahun dan akan melibatkan daerah terlarang di kota, di mana bus, mid-size van dan mobil akan diuji. Setelah tiga tahun, daerah pengujian dan operasi mobil otonom akan diperluas.
Bahkan, layanan akan mulai dikomersialkan sehingga memungkinkan beberapa dari tiga juta penduduk di kota Wuhu, Cina, dapat menggunakannya.
Setelah lima tahun, kata dia, seluruh kota akan terbuka untuk kendaraan driverless yang akan bercampur dengan mobil yang dikendari manusia, truk dan bus. Jing menuturkan, alasan sebuah kota tertarik menggunakan kendaraan robot adalah lebih efisien untuk mengangkut orang dan barang.
"Model saat ini, banyak rumah tangga memiliki mobil yang hanya sebagai "sampah besar" sumber daya, karena sebagian besar mobil pribadi menganggur atau tidak digunakan. Sebaliknya, mobil robot akan jauh lebih sering digunakan," ucapnya.
Sebuah studi yang dirilis minggu ini menunjukkan bahwa penggunaan lebih besar dari mobil driverless bisa mengatasi kemacetan. Penelitian oleh kelompok akuntansi KPMG menyarankan, mobil robot dapat digunakan secara luas oleh berbagai kelompok, agar dapat menekan jumlah kendaraan di jalan raya.
"Kami berusaha untuk memberikan pengalaman dan data ke pemerintah pusat sehingga mereka dapat melihat manfaat dan akan memudahkan untuk mendorong ke kota-kota lain di Cina. Kami berharap ini akan menjadi titik awal yang memungkinkan kita bawa ke negara-negara lain," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Harga Setara Avanza, Mobil Listrik Xpeng 'Tesla Killer' Hadirkan Performa Kencang
-
3 Pilihan Mobil Lawas Bergaya Kalcer yang Cocok untuk Anak Kuliahan
-
Pilihan Motor Sport Bekas untuk Touring Harga Under Rp20 Juta
-
5 Rekomendasi SUV Lawas yang Tangguh: Libas Banjir dan Jalan Berlubang Tanpa Gentar
-
6 Mobil Bekas Paling Irit BBM 20 KM/L dan Pajak Murah Masih Layak Dilirik 2026
-
Cari Mobil Bekas dengan Captain Seat? Ini 5 Pilihannya di Bawah Rp150 Juta
-
Bahaya Membiarkan Mesin Mobil Menyala Tanpa Pengawasan Bisa Berujung Sanksi Pidana
-
5 Rekomendasi Mobil Sedan Bekas Irit dan Bandel, Perawatan Semudah Avanza Sejuta Umat
-
Pameran Otomotif Bantu Dongkrak Penjualan Mobil Baru Sepanjang 2025
-
5 Rekomendasi Motor yang Kuat Bawa Barang Banyak, Cocok Buat Kurir