Suara.com - CX-3 dipastikan tidak akan meluncur tahun ini. Di tahun ini, Mazda akan mengandalkan 'pemain-pemain' lama, terutama hatchback Mazda2 dan Sport Utility Vehicle (SUV) CX-5.
Setidaknya dua tahun belakangan, Mazda memang belum menambah model-modelnya di Indonesia. Pabrikan asal Jepang ini masih terus mengarungi jagad otomotif Tanah Air dengan hatchback Mazda2, sedan Mazda6, SUV CX-5, atau MPV Biante plus VX-1.
CX-3 sempat diisukan datang tahun ini gara-gara tertangkap kamera sedang berada di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tapi Mazda memastikan belum berencana meluncurkannya tahun ini.
"(Meluncurkan model Mazda baru) adalah soal perencanaan waktu. Mazda mungkin tidaklah sebesar pabrikan Jepang lainnya. Kami sudah memperkenalkan Mazda2 pada 2014 serta CX-5 pada 2012 dan kami harus fokus pada segmen tertentu dalam jangka panjang. Tetapi tentu saja di masa depan kami ingin memperluas jejeran model kami," papar Presiden Direktur PT Mazda Motor Indonesia, Keizo Okue, Kamis (21/7/2016) kemarin di Jakarta.
Ia mengatakan, Mazda2 dan CX-5 masihlah dua model yang diharapkan berkontribusi besar terhadap penjualan Mazda pada tahun bershio 'Monyet Api' ini.
"Mazda2 sekitar 50 persen, CX-5 di kisaran 30-40 persen, sedangkan Biante 10-20 persen," ujar Okue.
Pada semester I 2016 Mazda, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), hanya berhasil menjual 3.184 unit secara wholesales. Angka tersebut turun 29,79 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang menyentuh 4.535 unit.
Okue menjelaskan, kondisi ekonomi serta pasar otomotif tahun ini sangat sulit, tidak hanya bagi Mazda tapi juga pabrikan lain. Hanya segmen LCGC dan sebagian kecil segmen lain yang bertumbuh di pasar. Karena itu, Mazda tidak memiliki target volume dan tidak terlalu mendorong penjualan.
"Memang ada poin positif di perekonomian saat ini seperti pengurangan suku bunga acuan BI dan Tax Amnesty. Tapi situasi ekonomi global, utamanya Cina, sedang tidak bagus. Di Indonesia pun begitu," jelasny.
"Karena ekonomi Cina sedang tidak bagus, harga komoditas di Indonesia menurun. Konsumsi dan pengeluaran masyarakat Indonesia tertahan," papar Okue.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Mitsubishi Fuso Jamin Biaya Kepemilikan Fighter X Tractor Head 4x2 Lebih Murah
-
Wuling Motors dan Pos Indonesia Hadirkan Mitra EV Sebagai Solusi Kendaraan Logistik
-
Suzuki Meluncurkan New XL7 Hybrid Alpha Kuro: SUV Tangguh dengan Tampilan Lebih Elegan
-
Kakorlantas Sudah Tak Pakai Strobo, Pejabat Lain Kapan?
-
Rocky Hybrid Catat 500 Pemesanan, Konsumen Baru Terima Unit November
-
Mitsubishi Fuso Luncurkan Fighter X Tractor Head 4x2 Pertamanya di Indonesia
-
Rocky Hybrid Pecahkan Rekor Efisiensi BBM 47 km/L, Terbukti Super Efisien
-
Federal Oil Edukasi Konsumen Agar Terhindar dari Peredaran Oli Palsu
-
MAKA Motors Resmikan Showroom Pertama di Bali Perluas Jaringan Motor Listrik Nasional
-
Sensasi Jajal Daihatsu Rocky Hybrid, Senyap dan Super Irit