Suara.com - Segudang produk dan merek kaca film berserakan di pasar otomotif Indonesia. Sayangnya, masih banyak konsumen yang belum mengetahui soal 'Total Solar Energi Rejected' (TSER) sebagai salah satu standar kualitas dan keamanan sebuah kaca film bagi kesehatan.
TSER adalah kemampuan kaca film dalam menolak setiap bagian energi cahaya matahari yang berbahaya. TSER menjadi salah satu standarisasi kualitas kaca film yang ditetapkan oleh International Window Film Association (IWFA).
"IWFA mengukur keseluruhan energi matahari yang di dalamnya mengandung ultra violet, sinar infra merah, sinar gamma, sinar beta, dan lain-lain dengan ukuran 0-2.800 nanometer," kata Manager Pemasaran Llumar Indonesia Herrys Winata, Minggu (14/8/2016) di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 yang berlangsung mulai 11-21 Agustus di Tangerang, Banten.
Menurut dia, semakin tinggi persentase TSER sebuah produk kaca film, semakin tinggi pula nanometernya. Lantas, semakin mampu pula kaca film tersebut menahan energi matahari yang berbahaya bagi kulit dan kabin mobil.
"Standar TSER minimal sebuah kaca film untuk bisa dikategorikan cukup baik adalah 40-50 persen," ucap Herrys.
Ia pun mewanti-wanti konsumen agar memperhatikan TSER saat membeli sebuah kaca film. Apalagi, saat ini di Indonesia belum ada satu lembaga khusus untuk mengukur kualitas kaca film.
"Saya pernah menemukan di pasar ada kaca film yang mengganti tempelan TSER mereka dengan stiker buatan sendiri. Mereka mengklaim TSER 80-90 persen. Padahal benda dengan TSER 80-90 persen itu bukan kaca film, tapi mungkin triplek," ungkap Herrys.
Di GIIAS 2016 sendiri, Llumar meluncurkan kaca film Top70 dengan TSER 50 persen. "Top70 ini adalah salah satu varian dari kaca film 'Gold Series' Llumar. Ini adalah kaca film terang dengan Visible Light Transmittance (VLT) 70 persen sehingga dikhususkan bagi kaca depan," tukas Herrys.
Keunggulan lainnya Top70 adalah pengaplikasian teknologi Nano Ceramic sehingga kaca film ini tidak mengandung komponen metal sama sekali.
"Biasanya kaca film tanpa kandungan metal memiliki TSER jelek, tapi tidak untuk Top70," klaimnya.
Adapun Top70 dijual dengan rentang harga pasar Rp2,5-3 juta.
"Di GIIAS 2016 kami memberikan promosi pemasangan satu set kaca film dengan hanya penambahan Rp1 juta untuk Top70 di kaca depan," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dari BMW Lawas hingga Bentley, Ini Koleksi Mobil Andre Taulany
-
IAMI Hadirkan Isuzu Traga Bus Jawab Kebutuhan Kendaraan Penumpang
-
Isi Garasi Mobil Mewah Menteri Terkaya Kabinet Prabowo Terbaru, Beserta Harga Pasarnya
-
Isi Garasi Hendrar Prihadi yang Dicopot dari Jabatan Kepala LKPP, Cuma Punya 2 Mobil Ini
-
Isi Garasi Alimin Ribut Sujono yang Gagal Jadi Hakim Agung, Punya Mobil dan Motor Sejuta Umat
-
Insentif Impor Mobil Listrik CBU Dihentikan Mulai 2026, Fokus ke Produksi Lokal
-
5 Langkah Jual Mobil Bekas agar Cepat Laku dengan Harga Terbaik, Gak Ribet
-
Di Balik Skandal Asmara, Ini Isi Garasi Krishna Murti yang Bikin Publik Terkejut
-
Dealer Motor Suzuki Kini Punya Wajah Baru, Siap Bersaing di Segmen Kendaraan Roda Dua
-
Diluar Dugaan: Intip Isi Garasi Paket Hemat Bahlil Lahadalia yang Aman dari Reshuffle