All New Prius. [suara.com/ Insan Akbar]
Toyota ternyata telah menjual All-New Prius di Indonesia tanpa adanya seremoni peluncuran, dengan banderol Rp800 juta-an di tahun ini. Penjualan Prius generasi keempat ini dilakukan berdasarkan pemesanan.
All-New Prius pertama kali meluncur di Amerika Serikat pada 2015 silam. Agen pemegang merek Toyota di Indonesia, PT. Toyota Astra Motor (TAM), kemudian memamerkannya di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017, 10-20 Agustus di Indonesia Convention Exhibition, Serpong, Tangerang.
"Prius generasi keempat sudah bisa dipesan tapi harganya sekitar Rp800 juta-an," kata Executive General Manager TAM, Fransiskus Soerjopranoto, saat ditemui dalam konferensi pers di sela-sela GIIAS 2017.
Menurutnya, harga All-New Prius yang tinggi tak hanya karena faktor pajak saja, melainkan juga karena sistem penjualannya. Toyota baru memesan dan mengimpornya ke Indonesia saat ada yang memesan sehingga biayanya pun meninggi.
"Sifatnya spot order. Berbeda dengan Camry dan Alphard yang ada pengiriman reguler. Yang mau pesan jadinya terkena biaya-biaya seperti kurs dollar, pengapalan, dan pajak," papar Soerjopranoto.
All-New Prius, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia yang diterima Suara.com, diketahui diimpor utuh (Completely Built-Up/CBU) dari Jepang. Hingga tujuh bulan berjalan 2017, All-New Prius belum membukukan penjualan.
Toyota telah menjual 1.288 unit mobil hibrida di Indonesia sejak 2007. Prius menjadi model hibrida pertama yang dijual di Nusantara pada tahun itu, diikuti Camry hibrida (2012), Harrier hibrida (2014, diimpor hanya untuk dites), serta Alphard hibrida (2015).
Camry hibrida secara total terjual 1.227 unit berkat pesanan-pesanan instansi pemerintah, sedangkan Alphard hibrida sudah 11 unit. Adapun Prius laku 49 unit, dan Harrier hibrida satu unit.
Pada akhir tahun ini atau selambat-lambatnya kuartal satu tahun depan, akan meluncur C-HR hibrida di Indonesia. SUV hibrida ini bakal jadi model hibrida pertama Toyota di Indonesia yang didatangkan setelah terbitnya regulasi low carbon emission vehicle (LCEV) yang memberikan insentif pajak.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Harga Xpander Rp200 Juta-an, Mitsubishi Incar Kalangan Kelas Ini
-
BMW Shop Potong Harga Hingga 72 Persen di GIIAS 2017
-
Honda Goda Pengunjung GIIAS dengan Brio RS & HR-V Edisi Spesial
-
Belum Meluncur dan Belum Ada Harga, Mazda MX-5 RF Sudah Dipesan
-
LMPV Nissan Berbasis Xpander Akan Diproduksi di Pabrik Mitsubishi
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Sahabat Setia Asal Lombok Bawa Pulang Mobil Modifikasi Eksklusif Daihatsu
-
Cuma Tambah 1 Juta, Honda Scoopy Kuromi Siap Bikin Kamu Jadi Bintang di Jalanan Jogja
-
Mending Beli Yamaha Grand Filano Bekas atau Honda BeAT Baru? Intip Harganya
-
Bedah 3 Mobil Mewah Doni Salmanan yang Dilelang Negara
-
Wow! Irfan Hakim Dapat Mobil "Alphard Killer" dari Raffi Ahmad, Intip Plus Minusnya
-
Apa yang Bagus untuk Honda Beat? Ini 5 Rekomendasinya
-
Pilihan Mobil China 4x4 yang Siap Diajak Off-road, Salah Satunya Pernah Jadi Mobil Presiden
-
Mitsubishi Destinator Berapa Seat? Cek 5 Alternatifnya buat Kaum Mendang-mending
-
2 Jenis Kendaraan yang Haram Tenggak Bensin Campur Etanol Demi Kesehatan Mesin Jangka Panjang
-
Denza D9 vs Toyota Alphard: Selera Orang Kaya Bertahan atau Berubah Haluan?