Suara.com - Mercedes-Benz menawarkan program unik pada tahun ini demi meningkatkan penjualan mereka melebihi pertumbuhan pasar mobil nasional. Kompetitor abadi BMW itu akan menawarkan model pembelian 'rental-leasing' (sewa atau kredit) agar dapat meraih lebih banyak konsumen baru.
Presiden dan CEO PT. Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI), Roelof Lamberts, menjelaskan bahwa pada 2017 penjualan mereka mencapai 3.386 unit untuk kendaraan penumpang. Volume tersebut tumbuh hanya kisaran 0,3 persen dibandingkan 2016.
Lamberts menyatakan kepercayaan dirinya bahwa Mercedes-Benz pada tahun ini mampu tumbuh lebih tinggi daripada peningkatan pasar mobil nasional secara keseluruhan.
"Kalau dilihat, Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) menargetkan angka penjualan 1,1 juta unit tahun ini. Pertumbuhannya kecil (dibandingkan 2017), mungkin cuma sekitar 3 persen dan tentu kami akan coba melebihi itu," ungkap Lamberts dalam Media Gathering, Selasa (6/2/2018) di Jakarta.
Salah satu strategi yang ia beberkan adalah mengenai model 'rental-leasing'. Di dalam skema itu, konsumen dapat membeli secara kredit dalam jangka waktu tiga tahun.
Setelahnya, Mercedes akan memberikan pilihan apakah ingin melanjutkan leasing atau berhenti dan mengembalikannya ke diler sehingga konsumen ibarat menyewa Mercedes-Benz selama periode tersebut.
"Ini artinya Mercedes-Benz akan menjangkau grup konsumen yang tak memiliki cukup uang untuk membayar secara tunai tapi cukup untuk kredit," paparnya.
Di samping itu, Mercedes juga bakal lebih mendorong penjualan model-model sport utility vehicle (SUV) karena tren kenaikan permintaan SUV dibandingkan sedan di pasar global juga melanda Indonesia.
Baca Juga: Bertemu Komisi HAM PBB, Jokowi Bahas Pengungsi Rohingya
Penjualan model-model SUV Mercedes di Indonesia pada 2017, yang terdiri dari GLC, GLE, dan GLS, tumbuh 14 persen ketimbang 2016. Kontribusi model-model ini mencapai 29 persen dari total transaksi jual-beli Mercedes.
"Kami melihat pergeseran dari sedang ke SUV, jadi kami akan berikan perhatian dan fokus lebih ke penjualan SUV kami," tandas Lamberts.
"Jika melihat ke penjualan kami secara keseluruhan, kontribusi sedan masih sedikit lebih banyak dibandingkan SUV karena model dan variannya lebih banyak. Tapi saya ekspektasikan dalam setahun atau dua tahun ke depan sumbangan kedua segmen ini bisa menjadi seimbang 50-50," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
4 Rekomendasi Mobil MPV dengan Kabin Paling Kedap dan Lega, Anti Mabuk saat Perjalanan!
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah Rp50 Juta: Mesin Bandel, Operasional Irit untuk Keluarga Besar
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Lincah seharga Motor NMAX Baru: Body Ramping, Gesit di Jalanan
-
5 Rekomendasi Mobil Honda Andalan Keluarga Muda yang Irit dan Kabin Lega, Cek Harga Bekasnya
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas selain Brio yang Cocok untuk Anak Kuliahan, Mulai 50 Jutaan
-
5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
-
Nissan Siapkan Mobil Keluarga 7 Seater Ekuivalen Calya dan Sigra, Pakai Mesin Magnite?
-
3 Destinasi Tersembunyi di Dekat Solo yang Masih Asri: Spot Idola untuk Touring
-
Makin Digandrungi Anak Touring, Ini 3 Destinasi Wisata Ekonomis di Salatiga
-
Bukan Cuma Kota Pensiunan, Intip 3 Destinasi Wisata Purwokerto yang Cocok untuk Touring