Suara.com - Usai mendapat pendanaan dari Astra dan berbagai korporasi lainnya, Go-Jek dikabarkan sedang membidik pasar ojek online India. Bahkan startup unicorn Indonesia ini berencana masuk ke India dalam waktu dekat.
Go-Jek, menurut beberapa sumber yang mengetahui permasalahan seperti diwartakan Economic Times baru-baru ini, berniat mempenetrasi India pada semester kedua 2018. Para sumber mengatakan, Go-Jek sedang mengevaluasi beberapa kota di Selatan India.
Perusahaan ojek dan taksi online yang didirikan Nadiem Makarim ini kemungkinan meluncurkan proyek percobaan di salah satu kota pada akhir 2018.
"Sepengetahuan saya, ada porsi dari pendanaan senilai total 1,2 miliar dollar AS (Rp16,37 triliun) yang akan dialokasikan untuk mengekspansi pasar di negara-negara berkembang, di antaranya India," kata salah satu sumber.
Ia menjelaskan, Go-Jek mempertimbangkan kerja sama dengan pemerintah daerah di kota yang regulasi ojek online-nya tak terlalu ketat.
Seperti diberitakan Suara.com sebelumnya, Go-Jek baru saja mendapatkan pendanaan dari beragam korporasi dalam dan luar negeri. Dari dalam negeri, ada perusahaan raksasa PT.Astra International dan grup Djarum, sementara dari daftar investor asing terdiri antara lain dari Google dan Temasek.
Go-Jek diketahui menyasar secara spesifik pasar ojek online.
"Dengan Ola dan Uber yang fokusnya tidak di ojek online India, Go-Jek punya ruang untuk masuk dan mendominasi pasar di masa mendatang. Perusahaan ini sedang mengevaluasi rencana merambah India di penghujung tahun ini," ujar sumber kedua.
Sedangkan sumber-sumber lain menjelaskan Go-Jek tak punya kesempatan yang cukup besar untuk mendominasi India. Namun 'Negeri Hindustan' tetap dilihat sebagai pasar yang amat besar.
Baca Juga: Daihatsu: Jika Go-Jek Perlu Mobil, Astra Pasti Ajukan Kami
Pasar ojek online hingga kini kurang berkembang di India. Para analis menilai penyebabnya karena hanya beberapa pemerintah daerah yang mengeluarkan izin ojek online. Di samping itu, ada ketidakjelasan regulasi.
Dalam dua tahun terakhir, jasa-jasa ojek online kecil semisal HeyBob, Zingo, Rideji, dan Dot hadir di Bengaluru dan beberapa kota di wilayah Haryana. Tapi mereka harus menutup bisnis karena isu regulasi dan kurangnya pendanaan.
Setelah menghadapi berbagai tantangan dari sisi peraturan, sejak 2016, ada dua pemain di di sektor taksi roda dua online yakni Uber dan Ola. Keduanya beroperasi di lebih dari 10 kota.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dari BMW Lawas hingga Bentley, Ini Koleksi Mobil Andre Taulany
-
IAMI Hadirkan Isuzu Traga Bus Jawab Kebutuhan Kendaraan Penumpang
-
Isi Garasi Mobil Mewah Menteri Terkaya Kabinet Prabowo Terbaru, Beserta Harga Pasarnya
-
Isi Garasi Hendrar Prihadi yang Dicopot dari Jabatan Kepala LKPP, Cuma Punya 2 Mobil Ini
-
Isi Garasi Alimin Ribut Sujono yang Gagal Jadi Hakim Agung, Punya Mobil dan Motor Sejuta Umat
-
Insentif Impor Mobil Listrik CBU Dihentikan Mulai 2026, Fokus ke Produksi Lokal
-
5 Langkah Jual Mobil Bekas agar Cepat Laku dengan Harga Terbaik, Gak Ribet
-
Di Balik Skandal Asmara, Ini Isi Garasi Krishna Murti yang Bikin Publik Terkejut
-
Dealer Motor Suzuki Kini Punya Wajah Baru, Siap Bersaing di Segmen Kendaraan Roda Dua
-
Diluar Dugaan: Intip Isi Garasi Paket Hemat Bahlil Lahadalia yang Aman dari Reshuffle