Suara.com - Mobil elektrik Garuda UNY resmi dirilis pada Jumat (21/6/2019) dan juga dihadiri oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir.
Meski sudah dirilis namun mobil tersebut baru merupakan purwarupa (prototype) saja. Ke depannya, mobil elektrik Garuda UNY akan terus dikembangkan, dan bukan tak mungkin kalau UNY bisa ikut serta dalam program mobil listrik nasional (Molinas) yang digagas oleh Kementerian Ristekdikti.
Penasaran, Suara.com pun berkesempatan untuk mencoba duduk dan menjadi penumpang mobil elektrik Garuda UNY, untuk tahu bagaimana sensasi mobil elektrik yang merupakan proyek tugas akhir Mahasiswa.
Saat mengunjungj Fakultas Teknik UNY, mobil tersebut berada di tempat yang disebut basecamp. Mobil, berada di luar sebuah bangunan dan hanya ditutupi dengan cover.
Imawan, mahasiswa semester 4 jurusan otomotif yang turut mengerjakan proyek mobil elektrik Garuda UNY memaparkan, kalau mobil tersebut benar-benar murni dirancang dan diproduksi oleh mahasiswa dan disokong oleh pihak kampus. Artinya, belum ada pihak industri yang ikut meriset dan turut mengembangkan mobil elektrik tersebut.
Sembari menuju ke basecamp untuk melihat mobil tersebut, Imawan juga menjelaskan tentang konsep dan desain mobil elektrik Garuda UNY.
"Sebetulnya simpel, nggak terlalu banyak lekukan. Tapi dari tim bodi merasa desainnya perlu diperbaiki lagi supaya lebih kelihatan bagus sebelum dibuat cetakannya," kata Imawan yang mendapat pekerjaan untuk merancang rangka dan sasis.
Sesampainya di basecamp, mobil tersebut ternyata benar-benar mungil.
Saat pertama kali masuk dan duduk, jok mobil elektrik Garuda UNY tentu tidak senyaman mobil produksi massal, jok terasa cukup licin dan tegak. Ditambah kabin yang cukup sempit dengan leg room dan head room yang pas, dan hanya menyisakan sedikit ruang.
Baca Juga: Gandeng Komposer Film, Ini Ide Liar BMW Untuk Mobil Elektriknya
Bicara material interior, kabin mobil elektrik Garuda UNY terasa sangat sederhana. Material interior kabin tentu tidak bisa dibandingkan dengan mobil-mobil produksi massal, karena ini masih berbentuk prototype.
Jangan bayangkan material soft touch, karena dari bagian dashboard hingga pintu merupakan material plastik keras.
Menyalakan mobil elektrik Garuda UNY pun terasa sangat mudah karena hanya perlu memutar kunci kontak ke posisi on, tanpa perlu distarter. Satu hal yang cukup unik adalah bentuk persneling yang sederhana. Tuas transmisi berada di sisi kiri bawah dasbor dan hanya terdapat tiga pilihan. Tuas 'D' untuk maju, 'P' untuk berhenti dan 'R' untuk mundur.
Yang jadi cukup menarik adalah disematkannya head unit single tape di tengah dasbor, namun kami tidak sempat mencobanya. Speedometer di balik setir juga sederhana, hanya terdapat takometer dan panel digital kecil di bawahnya. Di sampingnya terlihat kotak kecil yang ternyata berisi informasi tentang daya dan tegangan baterai.
Saat dikemudikan oleh Imawan, kabin terasa cukup berisik. Bukan karena kaca jendela yang terbuka, melainkan karena mobil berjalan di atas paving. Tak hanya itu, suara berisik lainnya datang dari rantai yang menggerakan roda belakang. Ya, mobil elektrik Garuda UNY digerakan menggunakan rantai, bukan gardan ataupun belt seperti yang digunakan mobil bertransmisi CVT.
Menurut Tafakur, kenapa rantai mobil elektrik Garuda UNY mengeluarkan bunyi yang agak berisik karena belum disetel kembali.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mau Buka Usaha 2026? Ini Harga Motor Roda Tiga Bekas Viar Karya
-
7 Destinasi Wisata Purwokerto yang Ramah Pengguna Mobil: Mudah Diakses, Parkir Mudah!
-
Mengenal SWDKLLJ di STNK: Fungsi dan Besaran Biaya
-
5 Destinasi Wisata di Semarang yang Ramah Pengguna Mobil: Gampang Cari Parkir!
-
Tes Tabrak NCAP Suzuki Baleno Hatchback CBU dari India Hasilnya Mengenaskan
-
7 Mobil Keluarga Milenial dengan Harga Ekuivalen Agya GR: Pajak Setara, Kabin Lega, Nggak Culun
-
9 Tol Baru Tarif Rp0 Selama Libur Nataru 2025, Jangan Sampai Terlewat
-
5 Motor Bekas di Bawah Rp10 Juta yang Siap Gas untuk Harian
-
Ini 4 Gerbang Tol Berpotensi Macet Selama Libur Nataru 2025/2026, Awas Terjebak!
-
Prediksi Mobil Baru Chery: Tampilan Berubah Total, Fitur Makin Canggih?