Suara.com - Sistem pengereman otomatis menjadi salah satu fitur unggulan pada kendaraan otonom atau swakemudi. Namun sayangnya, sebagian orang masih meragukan fitur canggih ini untuk urusan keselamatan.
Belum lama terselang, sebuah studi dari Lembaga Penelitian Transportasi dari Universitas Michigan, Amerika Serikat, memaparkan bahwa sistem pengereman otomatis ternyata mampu mengurangi kecelakaan hingga 81 persen. Pihak ini melakukan penelitian dengan sampel sebanyak 3,7 juta unit kendaraan milik General Motors (GM) yang terdiri atas 20 jenis kendaraan.
Para peneliti kemudian membandingkan data tabrakan di 10 negara bagian untuk menentukan efektivitas berbagai sistem keselamatan. Hasilnya, sistem pengereman otomatis dengan peringatan tabrakan depan terbukti mengurangi kemungkinan tabrakan sebesar 46 persen.
Penelitian tadi juga menemukan teknologi perubahan lajur pada blind spot mengurangi tabrakan sebesar 26 persen. Demikian pula teknologi peringatan keberangkatan di lajur tetap, bisa mengurangi kecelakaan sampai 20 persen.
"Kendaraan yang lebih pintar dan lebih aman bakal memainkan peran penting dalam membantu menyelamatkan nyawa di masa sekarang maupun di masa depan,” papar juru bicara General Motors, seperti dikutip dari Carcoops.
Lebih lanjut dijelaskan, lampu depan memainkan peran penting dalam keselamatan. Lampu depan dengan intensitas tinggi disebut mampu mengurangi tabrakan pada malam hari hingga 21 persen. Sedangkan pengurangan kecelakaan melonjak hingga 35 persen ketika konsumen memilih menggunakan lampu depan IntelliBeam.
Pengurangan kecelakaan terbesar ditemukan pada kendaraan yang dilengkapi teknologi rem belakang otomatis. Sistem yang dilengkapi kamera di bagian buritan, serta sensor bantuan parkir belakang, ditambah peringatan lalu lintas belakang, bisa mengurangi risiko kecelakaan sampai 81 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Bukan Toyota Supra, Ferry Irwandi Justru Pilih 'Supra Bapa' Tembus Area Terisolasi
-
Taklukkan Tanjakan dan Bebatuan Cadas, IPONE Pastikan Mesin Tetap Aman
-
50 Kendaraan Baru Berebut Gelar Bergengsi di FORWOT Car of The Year 2025
-
Mengulik Cara Kerja Mesin Mitsubishi Destinator, "Turbo Hanya Main Saat Dipanggil"
-
BeAT vs Scoopy, Lebih Irit Mana? Ini yang Paling Cocok Jadi Motor Pertama
-
Komunitas MBOIG Tunjuk Ketua Umum Baru Jalankan Organisasi
-
Motul Luncurkan Scooter Gear Plus 80W-90, Pelumas Gardan untuk Motor Matik
-
5 Tips Penting Beli Mobil Listrik Bekas agar Tak Boncos di Baterai, Jangan Asal Tergiur Murah
-
7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
-
5 Motor Listrik untuk Anak Sekolah, Jarak Tempuh Jauh Harga Mulai Rp8 Juta