Suara.com - KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) digugat oleh pengguna motor matik yang merasa dirugikan atas praktik kartel yang dilakukan oleh Honda dan Yamaha.
Sebelumnya, kasus ini sempat usai pada bulan April lalu di mana Honda dan Yamaha dinyatakan bersalah dan terkena sejumlah denda.
Namun rupanya denda tersebut dianggap tidak cukup adil. Menolak lupa, begini permulaan dari praktik kartel tersebut.
1. Permulaan
Kasus dimulai ketika Honda dan Yamaha disebut melakukan praktik kartel terkait penjualan sepeda motor jenis matik 110-125 cc.
Berdasarkan Putusan KPPU nomor 04/KPPU-I/2016, yang dikuatkan oleh Putusan Pengadilan Negeri nomor 163/Pdt.G/KPPU/2017/PN.Jkt.Utr dan dikuatkan lagi oleh Putusan Kasasi Mahkamah Agung nomor 217K/Pdt.Sus-KPPU/2019, kedua pabrikan ini dinyatakan bersalah.
2. Hukuman
Terkait vonis bersalah tersebut, Honda dan Yamaha diwajibkan membayar denda yang akan disetorkan ke kas negara.
Dendanya pun berbeda, Honda harus terkena denda sebesar Rp 22,5 miliar, sementara itu Yamaha diberi denda yang lebih besar lantaran diduga melakukan manipulasi data.
Baca Juga: Motor Sport Suzuki GSX-R100 Disulap Jadi Motor Trail, Manut Diajak Trabasan
3. Tak berhenti sampai disitu
Pihak KPPU ternyata ikut digugat oleh dua warga pengguna sepeda motor jenis matik. Gugatan tersebut didaftarkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor 526/Pdt.G/2019/PN Jkt.Pst.
Pengajuan gugatan tersebut didasari alasan karena keputusan denda tersebut dianggap tak adil, dua orang ini pun merasa dirugikan dengan adanya praktik tersebut.
Walaupun demikian, pengajuan gugatan ini masih dalam tahap awal sehingga KPPU belum menentukan langkah yang akan diambil terkait kasus ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
-
4 Motor Matic Terbaik 2025 di Bawah Rp 20 Juta: Pilihan Tepat untuk Pelajar hingga Pekerja
-
5 Poin Adu Mekanik Vario 125 vs FreeGo 125: Pilih Performa atau Kepraktisan Maksimal?
-
35 Varian Daihatsu Xenia Bekas Rp 40-70 Jutaan, Solusi Cerdas Liburan Akhir Tahun
-
Dari Perusahaan Pembiayaan Hingga Infrastruktur, Ini Rencana BYD di Indonesia Tahun 2026
-
5 Merek Jepang Babak Belur, Penjualan BYD Meroket
-
BYD Berharap Ada Insentif Mobil Listrik Awal Tahun Depan, Demi Jaga Momentum
-
Cocok Buat Pencari Obat Ganteng: Motor Bekas Yamaha R15 Dibanderol Lebih Murah dari HP Poco
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Paling Aman untuk Musim Hujan, Bodi Jangkung Bikin Tenang
-
5 Rekomendasi Motor Matic Kebal Banjir untuk Musim Hujan: Bodi Tangguh, Mulai 15 Jutaan