Suara.com - Saat ini hampir seluruh produsen otomotif dunia mulai bergerak untuk mengembangkan mobil listrik atau Kendaraan Bermotor Listrik (KBL). Namun hal ini sepertinya tidak berlaku bagi pabrikan mobil supercar Ferrari.
Melansir Ubergizmo, KBL disebut memiliki daya jelajah yang tidak begitu jauh. Oleh karena itu pabrikan berlogo kuda jingkrak ini menolak untuk membuatnya dalam waktu dekat.
CEO Ferrari, Louis Camilleri baru-baru ini mengungkapkan bahwa mobil Ferrari sepenuhnya listrik (atau total EV, Electric Vehicle) baru akan hadir pada 2025. Namun demikian, pihaknya akan terus mengeksplorasi sampai saatnya Ferrari meluncurkan mobil listrik pertama.
Selain itu, Louis Camilleri, baterai juga menjadi salah satu alasan Ferrari belum mengembangkan mobil listrik. Pasalnya teknologi yang ada saat ini belum sepenuhnya bisa menjawab kebutuhan untuk mobil listrik Ferrari.
"Masih ada masalah dalam hal kecepatan pengisian. Jadi akhirnya kita akan membahas mobil listrik lebih intens setelah 2025. Tidak dalam jangka pendek," tegas Louis Camilleri.
Dirinya juga menambahkan bahwa mereka sedang mengeksplorasi teknologi alternatif lain untuk memberi tenaga pada mobil listrik, seperti hidrogen atau biofuel.
"Kami sedang melihat berbagai powertrain dan mencoba melihat apa yang akan menjadi paling efisien untuk mobil-mobil Ferrari di masa depan," tutup Louis.
Berbeda dengan Ferrari, sebagai salah satu produsen otomotif pencetak Supercar, Lamborghini justru bergerak lebih maju. Dalam hal ini perusahaan tidak ingin terus-menerus bergelut dengan masalah baterai, sehingga coba menghadirkan inovasi yang benar-benar berbeda.
Dari lansiran laman Digital Trends, Lamborghini disebutkan menggandeng Departemen Kimia MIT demi mengembangkan super kapasitor untuk mobil listrik yang diklaim mampu menyaingi baterai.
Baca Juga: Keren, Pangeran Satu Ini Kembangkan Wisata Otomotif di Jazirah Arab
Super kapasitor disebut mampu menawarkan beberapa manfaat potensial dibandingkan baterai. Teknologi yang dimiliki mampu mengisi dan mengeluarkan listrik lebih cepat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
5 Mobil Bekas Suzuki Paling Dicari Harga Rp70 Jutaan: Sparepart Murah, Irit BBM
-
5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
-
Spesifikasi Aion V, Mobil Listrik Cocok untuk Ibu Rumah Tangga agar Nyaman Antar Jemput Anak
-
4 Mobil dengan Fitur Kulkas Mini, Cocok untuk Keluarga Kecil yang Punya Bayi
-
Mimpi Punya Alphard tapi Dana Terbatas? Pinang 'Baby Alphard' Suzuki Ini, Cuma Rp80 Jutaan
-
Bukan Kejar Volume Penjualan, Bos Hyundai Ungkap Strategi Agar Tetap Bertahan di 2026
-
5 Motor Bekas Rp3 Juta untuk Solusi Transportasi Hemat Masyarakat 2026
-
BYD Mulai Ketar-Ketir? Suzuki Siapkan MPV Listrik Jarak 543 KM, Calon Mobil Keluarga Hemat 2026
-
Mobil Terendam Banjir, Mending Diperbaiki atau Dijual? Simak Hitung-hitungan Biayanya
-
6 Mobil dengan Fitur Kursi Pijat Cocok untuk Orang Tua, Anti Pegal dan Anti Kram