Suara.com - Kendala teknis bukan satu-satunya faktor yang memicu terjadinya kecelakaan. Kesalahan pengendara juga ikut ambil andil. Masalah tersebut kemudian coba diminimalisir produsen kendaraan dengan fitur swakemudi.
Namun dilansir dari Rideapart, sebuah studi dilakukan pada bulan Mei 2020 oleh Lembaga Asuransi untuk Keselamatan Jalan Raya (IIHS) menemukan bahwa dari semua kemungkinan, fitur swakemudi hanya akan mengurangi sekitar 34 persen angka kecelakaan.
Studi ini menganalisis laporan hanya di bawah 5.500 laporan kecelakaan di AS dari 2005 hingga 2007. Untuk memenuhi kriteria penelitian, kecelakaan pasti mengakibatkan seseorang membutuhkan perhatian medis, atau kerusakan kendaraan yang cukup serius sehingga memerlukan derek.
Setelah menelaah data-data kecelakaan, peneliti IIHS menemukan bahwa tingkat gabungan kesalahan penginderaan / penglihatan dan ketidakmampuan hanya menyumbang 34 persen dari total kerusakan.
Itulah dua hal yang dihindari kendaraan swakemudi. Sayangnya, 66 persen faktor terkait pengemudi lainnya lebih berperan dan karenanya lebih sulit untuk dihindari kendaraan swakemudi.
Penelitian ini juga mengasumsikan bagaimana jika 100 persen kendaraan di jalan akan otonom. Kesimpulannya, kendaraan otonom akan berkomunikasi satu sama lain untuk menghindari tabrakan, rasio kecelakaan pun akan tetap akan bervariasi tergantung berapa persentase adanya kendaraan swakemudi yang dioperasikan manual oleh manusia terhadap kendaraan swakemudi di jalur yang sama.
Dengan adanya insiden yang memicu keluarnya gugatan pengendara sepeda motor yang tewas gara-gara Tesla autopilot di bulan Mei, 2020, maka sudah terlihat bahwa teknologi swakemudi tak seaman yang diperkirakan.
"Analisis kami menunjukkan bahwa akan sangat penting bagi produsen untuk memprioritaskan keselamatan daripada preferensi pengendara, khususnya jika kendaraan otonom ingin memenuhi janji mereka untuk lebih aman daripada pengemudi manusia," kata ilmuwan peneliti IIHS, Alexandra Mueller.
Baca Juga: Antre Bikin SIM di Polres Sleman Makin Mudah, Bisa Ditunggu Sambil Ngopi
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Cocok Buat yang Punya Duit Nganggur: Ini Harga Mobil Subaru Terbaru
-
Pesona Mobil Anti Pasaran: Intip Harga Wuling dari EV Mungil hingga SUV Canggih, BinguoEV Berapaan?
-
Terpopuler: Mobil Captain Seat Termurah, Pria Tabrakkan Diri ke Tanah Abang
-
Harga Pajero Sport Bekas Tahun ke Tahun: Cocok untuk Libur Akhir Tahun, 150 Juta Dapet?
-
Idola Kaum Pewaris: Tengok Dulu Harga Motor Kawasaki di Indonesia November 2025
-
Isuzu Siap Transformasi, Indonesia Jadi Kunci Pertumbuhan Global
-
7 Mobil Bekas Captain Seat Termurah untuk Keluarga yang Nyaman dan Lega
-
5 Mobil Buat Ngajak Jalan Anak, Istri, dan Orang Tua: Harga Lebih Murah dari Kawasaki Ninja
-
Mobil Ikonik Daihatsu Copen yang Mencuri Perhatian di Japan Mobility Show 2025
-
Berapa Kapasitas Mesin Suzuki Truntung? Ini 3 Fakta Unik yang Perlu Anda Tahu