Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat komitmen penyediaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) pada 2025 mencapai 19.000 unit kendaraan roda empat dan 750.000 unit kendaraan roda dua.
Berdasarkan data per 16 Desember 2020, Kementerian ESDM memperkirakan ketersediaan kendaraan listrik sebanyak itu berpotensi menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 283 ribu ton CO2-e.
"Kita membutuhkan kerja yang luar biasa dan sinergi yang baik dalam mengimplementasikan Program KBLBB agar tercapai target-target yang telah ditetapkan. Kami berharap Bapak dan Ibu terus dapat memberikan kontribusi terhadap Program KBLBB ini dengan segala aktivitas yang dapat dilakukan," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam public launching KBLBB di Jakarta, Kamis (17/12/2020).
Kementerian ESDM menyatakan komitmen tersebut masih sementara karena angkanya terus bertambah seiring dengan semangat seluruh pemangku kepentingan mendukung KBLBB sebagai kendaraan masa depan yang ramah lingkungan.
Namun, angka tersebut menunjukkan bahwa peluang penyediaan dan pemanfaatan KBLBB sangat besar dan dibutuhkan kerja sama dan peran serta aktif dari seluruh unsur pentahelix ekosistem KBLBB.
Pada tahun 2030, pemerintah menargetkan terjadi penghematan devisa sebesar 1,8 miliar dolar AS akibat pengurangan impor BBM setara 77 ribu bopd. Untuk mencapai kondisi tersebut, jumlah kendaraan listrik tahun 2030 ditargetkan sekitar 2 juta unit untuk kendaraan roda empat dan 13 juta unit untuk kendaraan roda dua.
Ada pun penggunaan kendaraan listrik dengan target tersebut pada 2030 diharapkan dapat ikut menurunkan CO2 sebesar 11,1 juta ton CO2-e.
Arifin menjelaskan, peta jalan menuju kendaraan bermotor listrik juga didukung dengan rencana pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).
Pembangunan SPKLU dan SBKLU pun didukung oleh penerbitan Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik Untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai, sebagai regulasi turunan dari Perpres 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.
Baca Juga: Toyota Indonesia Paparkan Rencana Produksi 10 Mobil Listrik dalam 5 Tahun
Peta jalan menuju kendaraan bermotor listrik juga didukung dengan rencana pembangunan SPKLU di 2.400 titik, dan SPBKLU di 10.000 titik sampai dengan tahun 2025, serta peningkatan daya listrik di rumah tangga pengguna KBLBB.
"Penggunaan KBLBB juga diharapkan bisa meningkatkan kualitas udara dan mendukung pencapaian target penurunan emisi gas rumah kaca nasional. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia pada Paris Agreement yaitu menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030 dan 41 persen dengan bantuan internasional," pungkas Arifin. [Antara]
Berita Terkait
-
Wuling Rilis SUV Baru Rp 140 Jutaan: Desain Garang, Ada Versi Hybrid dan Listrik
-
Daya Beli Rendah, Nasib Mobil Listrik Indonesia Terancam Jika Tanpa Subsidi
-
Progres Pemulihan Listrik Pasca-Bencana: Aceh 33 Persen
-
Update Harga Mobil Listrik BYD Desember 2025: Atto 3 Superior Tak Lagi Dijual?
-
Di Tengah Isu Batalnya Kesepakatan Trump, Progres Impor Migas dari AS Masih Gantung
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Bayar Pajak Motor Vario 125 Berapa? Ternyata Cuma Segini, Aman Buat Ojol
-
Mau Beli Scoopy Seken tapi Masih Mahal? Intip Dulu Motor Bekas Honda Genio 2019, Harga Ramah Pelajar
-
Wuling Rilis SUV Baru Rp 140 Jutaan: Desain Garang, Ada Versi Hybrid dan Listrik
-
Adopsi Teknologi Moge, Ini Rahasia Stabilitas dan Kenyamanan Premium Yamaha NMAX Turbo
-
4 Mobil Bekas Seharga All New Honda Vario 125, Kabin Luas Muat untuk Keluarga
-
Innova dan Avanza Keok! Ini Mobil Terlaris di Indonesia Sepanjang November 2025, Jual 8.333 Unit
-
Solusi Berkendara Anti Pegal dengan Aksesoris CICIDO Kini Hadir di Indonesia
-
Daya Beli Rendah, Nasib Mobil Listrik Indonesia Terancam Jika Tanpa Subsidi
-
Motor Bekas Honda Win 100 Harganya Berapa? Si Tua-Tua Kalcer Kini Mahal Lagi
-
Harga Nyaris Sama dengan Beat Seken: Segini Banderol Yamaha NMax Bekas plus Konsumsi BBM