Suara.com - Saat ini, China memang menjadi pasar otomotif terbesar mobil listrik. Akan tetapi untuk penjualan kendaraan terelektrifikasi melebihi produk bermesin konvensional, Norwegia adalah juaranya.
Dikutip dari Teslarati, karena keberadaan Electric Vehicle atau EV di Norwegia, juga Swedia, menjadi hal yang semakin umum, maka "memburu" Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU alias stasiun recharging baterai menjadi hal yang cukup menantang. Mungkin bisa dianalogikan negara-negara dengan mobil "tradisional" atau memiliki bahan bakar minyak bumi mencari-cari keberadaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) di lokasi terpencil.
Kebutuhan SPKLU yang lebih banyak juga dipicu dari pertumbuhan produk Tesla dengan harga lebih terjangkau. Seperti Tesla Model 3 dan Tesla Model Y serta mobil kompak yang akan datang untuk Eropa dan China. Kebutuhan akan Supercharger menjadi lebih penting.
Di dua negara Nordic, Norwegia dan Swedia, kebutuhan SPKLU mencapai puncak bila warga bepergian di hari-hari yang sibuk. Sehingga menjadi permasalahan yang cukup menonjol, terutama karena suhu beku musim dingin membuat daya simpan baterai lebih pendek dari kisaran, sehingga mengharuskan pengemudi perlu mencari lokasi mengisi daya lebih sering.
Nah, kebutuhan pengguna mobil listrik buatan Tesla Incorporation di Swedia dan Norwegia beruntung karena hadirnya Supercharger Network.
Perusahaan itu menyediakan solusi pengisian daya yang stabil dan cepat untuk perjalanan jauh.
Yaitu rencana Tesla untuk memperluas jaringan Supercharger tahun ini. Di Norwegia sendiri, pembuat EV dilaporkan berencana untuk membuka lebih dari 30 SPKLU Supercharger baru tahun ini, atau peningkatan yang signifikan dari 72 stasiun saat ini.
Tesla sudah memiliki jaringan Supercharger yang cukup kuat, dan dengan munculnya stasiun V3, yang memiliki output 250 kW, penghentian pengisian daya relatif nyaman.
"Supercharger Network telah menguasai sebagian besar jaringannya. Bahkan selama puncak kebutuhan, seperti musim panas 2020 misalnya, 98,3 persen pemilik Tesla di Norwegia bisa memperoleh akses di lokasi pengisian dalam 10 menit setelah tiba di stasiun pengisian daya," papar Sandvold Roland, manajer komunikasi senior untuk pembuat mobil listrik di Norwegia.
Baca Juga: Masih Jadi Perdebatan, Tesla Siap Rilis Fitur Otonom Level 5
Angka-angka ini masih bisa ditingkatkan. Apalagi Tesla telah meluncurkan semacam uji coba dengan mengurangi harga pengisian ulang Supercharger Network hingga 50 persen pada hari-hari tertentu di Norwegia dan Swedia.
Hal itu bertujuan untuk mendorong pemilik melakukan perjalanan di luar hari-hari sibuk.
"Tes ini merupakan bagian dari proyek lebih besar yang meneliti bagaimana harga dapat digunakan untuk mendorong pelanggan kami menggunakan kapasitas Supercharger dengan lebih baik. Norwegia dan Swedia adalah pasar pertama di Eropa di mana tes semacam itu dilakukan," tukas Sandvold Roland dalam pernyataannya kepada TV2 Norwegia.
Dengan program itu, semua Supercharger di Norwegia akan mengalami penurunan harga 50 persen pada tiga hari Minggu berikutnya: 20 Februari, 27 Februari, dan 6 Maret 2021.
Tarif Supercharger kekinian di Norwegia adalah NOK 2,57 per kW, yang berarti bahwa tarif ini akan dikurangi menjadi sekitar NOK 1,29 per kW dengan adanya diskon.
Pemilik Tesla yang melakukan perjalanan pada hari-hari itu bisa melihat pengurangan tarif Supercharger pada sistem infotainment kendaraan mereka.
Berita Terkait
-
5 Rekomendasi Mobil Listrik Roda 3 di Indonesia yang Cocok buat UMKM
-
2 Rekomendasi Mobil Listrik Impian Cuma Rp 75 Juta, Hemat di Kantong
-
Ekonom Bongkar Strategi Perang Harga China, Rupanya Karena Upah Buruh Murah dan Dumping
-
5 Rekomendasi Mobil Listrik 5-seater, Hemat Biaya dan Baterai Tahan Lama
-
Sinopsis Speed and Love, Drama China Terbaru Esther Yu dan He Yu di iQiyi
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Ngidam Punya Motor Awet dan Tahan Lama? Intip Harga Motor Suzuki November 2025
-
Model Mobil Perkotaan dari Suzuki Apa Saja? Ini Opsi untuk yang Suka Mobil Bandel
-
Jaecoo J5 EV Ramaikan Segmen SUV Listrik di Indonesia Harga Rp 200 Jutaan
-
Desain Mirip Aerox Harga Bikin Melotot, Aveta Nova 160 SE Punya Fitur Ciamik Bikin Kepincut
-
Update Harga Motor Matic Yamaha 125cc November 2025, Cocok untuk Pekerja Muda Bermobilitas Tinggi
-
7 Cek Poin Krusial pada Motor Setelah Touring Jauh untuk Bikers Sejati, Jangan Disepelekan
-
Mitsubishi Destinator Pakai BBM Apa? Pertalite Haram, Ini yang Cocok
-
5 Mobil Alternatif Avanza untuk Kamu yang Bosan Jadi 'Sejuta Umat', Lebih Gagah dan Super Nyaman
-
Apa yang Dimaksud dengan Brebet? Fenomena pada Mesin Motor yang Diduga karena Isi Pertalite
-
Terpopuler: Pesona Lancer Evo 9 MR, Harga Suzuki Truntung Bikin Ngiler