Suara.com - Toyota Motor Corporation mentargetkan seluruh pabriknya bebas karbon pada 2035. Jadwal ini terhitung lebih cepat 15 tahun dari sebelumnya, yaitu 2050.
Chief Production Officer Toyota, Masamichi Okada menyatakan bahwa perusahaan akan fokus untuk memperkenalkan teknologi baru untuk proses produksi seperti pengecatan, pelapisan, dan pencetakan.
"Dengan cara ini, proses yang menghasilkan karbondioksida tinggi akan difokuskan akan berkurang sebanyak mungkin, atau bahkan benar-benar menghilangkan emisi CO2," kata Masamichi Okada dalam sebuah diskusi virtual, dikutip dari Japan Times.
Ia menambahkan, dengan mengidentifikasi area-area ini, Toyota akan memfokuskan sumber daya untuk mempersingkat waktu produksi hingga mencapai netralitas karbon.
Selain itu, Toyota juga akan mempertimbangkan untuk memiliki sumber daya lain yang dapat diandalkan untuk energi terbarukan.
Semakin ketatnya aturan bagi para pembuat mobil global untuk memangkas emisi tentunya membuat pabrikan harus mengatur strategi untuk tetap dapat bertahan.
Senada dengan Toyota, BMW bahkan mengatakan untuk mencapai netralitas emisi karbon pada akhir tahun ini untuk pabrik mereka yang beroperasi di China.
Sebelumnya Toyota mengatakan dalam beberapa tahun terakhir bahwa Electric Vehicle atau EV akan memainkan peran yang lebih besar dalam mengurangi emisi. Akan tetapi solusi lain juga harus dijalankan, seperti kendaraan hidrogen hibrida.
Untuk mencapai netralitas karbon, Toyota memiliki berbagai pilihan. Raksasa otomotif asal Jepang ini ingin mengembangkan beberapa jenis model kendaraan listrik dan merakitnya secara bersamaan.
Baca Juga: Maskeei Menggelar Konferensi Energi Bersih, Sebutkan Kendaraan Listrik
"Kami akan memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan kami yang telah kami peroleh selama bertahun-tahun," tegas Masamichi Okada.
Berita Terkait
-
BMW dan Toyota Kolaborasi Siapkan Mobil Hidrogen Produksi Massal
-
PLN Operasikan Lagi 4 Lokasi SPKLU Center Pada Momen HUT RI, Mempermudah Pengguna EV
-
Mobil Hidrogen Ternyata Tak Lebih Bersih Dibandingkan Mobil Listrik
-
Pemerintah Targetkan 63.000 SPKLU di Indonesia pada 2030
-
5 Mobil Hidrogen Terbaik 2025: Ramah Lingkungan, Harga Mulai Rp200 Jutaan
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
Terkini
-
Harga Motor Kawasaki September 2025: Dari Rp30 Juta Sampai Rp890 Juta, Ini Daftarnya
-
Destinator Laris, Penjualan Mitsubishi Tumbuh Double Digit
-
Terpopuler Hari Ini: Veda Ega Pratama Cetak Sejarah, Ganti Oli Sendiri Rugi Puluhan Juta
-
AHM Siapkan Produk Kejutan, Harapkan Rojali dan Rohana Tak Terulang di IMOS 2025
-
Toyota Gazoo Racing Indonesia Ukir Sejarah di GT World Challenge Asia Japan Cup 2025
-
Penjualan Mobil Agustus 2025 Masih Lesu, Mitsubishi Tumbuh 2 Digit
-
Jajal Langsung Skutik Bergaya SUV New Honda ADV160, Karakter Maskulin Semakin Dominan
-
7 Motor Matic Bekas Tahun Muda di Bawah Rp10 juta, Tangguh untuk Harian
-
Drama di Misano! Veda Ega Pratama Kunci Gelar Runner-Up Dunia, Sejarah Baru Pembalap Indonesia
-
Daihatsu Rocky Hybrid Dapat Sambutan Positif di Pasar SUV Kompak Elektrifikasi Indonesia