Suara.com - Volkswagen dikabarkan sedang mengembangkan perangkat lunak untuk mendiagnostik baterai kendaraan listrik, demi memudahkan proses daur ulang.
Awalnya, teknologi ini dikembangkan oleh Audi sebagai alat diagnostik baterai e-tron.
Namun, Volkswagen sebagai induk perusahaan memutuskan untuk mengembangkannya kembali.
Perangkat lunak ini dapat digunakan kembali sebagai cara cepat untuk memeriksa kualitas dan masa pakai baterai otomotif agar lebih mudah didaur ulang.
Rencananya perangkat lunak ini akan segera digunakan oleh para ahli di Volkswagen Group Components di pabrik daur ulang baterai pertamanya di Salzgitter.
Pada dasarnya, para ahli akan memasang perangkat lunak dengan konektor tegangan rendah pada baterai untuk dapat mendeteksi kesalahan, resistansi isolasi, kapasitas, suhu, dan tegangan sel.
“Kami dapat mengukur semua parameter terpenting sel,” kata Axel Vanden Branden, seorang insinyur kualitas di Audi Brussels, dikutip dari Carscoops, Jumat (1/10/2021).
Ia menambahkan, lampu indikator akan menunjukkan status sel. Hijau berarti sel dalam keadaan baik, kuning berarti memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, dan merah berarti sel rusak.
Berdasarkan hasil pengujian, baterai kemudian dapat digunakan kembali untuk kendaraan lain jika dalam kondisi sangat baik.
Baca Juga: Kreatif, Program Pilah Sampah Daur Ulang di Malang Ini Dapat Voucher Belanja
Jika kondisi tidak cukup baik, maka dapat diperbaharui dan dikirim untuk digunakan pada hal lain, seperti forklift atau robot pengisian daya seluler.
Namun bila baterai dalam kondisi sangat buruk, baterai dapat didaur ulang untuk bahan dasar, seperti aluminium, tembaga, plastik, dan sesuatu yang disebut bubuk hitam.
Bubuk tersebut mengandung bahan-bahan seperti litium, nikel, mangan, kobalt, dan grafit, yang dapat secara efektif ditambang dari baterai dan digunakan lagi di baterai lain.
“Kami tahu bahwa bahan baterai daur ulang sama efektifnya dengan yang baru,” ungkap Frank Blome, kepala sel baterai dan sistem baterai di Volkswagen Group Components.
Berita Terkait
-
Atasi Persoalan Sampah, Perusahaan di AS Kembangkan Mesin Daur Ulang Sampah Rumahan
-
Dari Hasil Daur Ulang Airbag Mercedes-Benz, Heron Preston Ciptakan Busana Keren
-
Viral Toko Jual Masker Daur Ulang, Mengerikan Banget, Ayo Koyak-koyak Masker Habis Dipakai
-
Penyidikan Kasus Autopilot Tesla Berjalan, Volkswagen-Toyota Dimintai Keterangan
-
45 Persen Sampah di Jakarta Berasal dari Rumah Tangga, Yuk Pilah Untuk Daur Ulang
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Cocok untuk Koleksi dan Bahan Modifikasi Anak Muda: Berapa Harga Suzuki Truntung?
-
Punya Duit Miliaran Nganggur? Intip Harga dan Spesifikasi Mitsubishi Evo 9 MR
-
Lagi Cari Motor Touring untuk Libur Akhir Tahun? Intip Harga Motor Honda per November 2025
-
7 Sedan Bekas Murah di Bawah Rp49 Juta yang Elegan dan Tangguh
-
Galau Pilih Destinator atau Xpander Cross? Intip Dulu Harga Mobil Mitsubishi November 2025
-
Berapa Pajak Tahunan Suzuki Gixxer SF 250? Intip Lengkap dengan Spesifikasi dan Harga
-
7 Mobil Bekas Seharga Honda Vario yang Tangguh dan Masih Layak Pakai
-
Harga Motor Yamaha November 2025: Dari NMAX Turbo hingga Grand Filano
-
Apakah Mitsubishi Destinator Ada yang Manual? Simak Spesifikasi dan Harganya
-
2 Alasan Veda Ega Pratama Jadi Ancaman Serius di Moto3 2026, Mantan Pembalap MotoGP Bilang Begini