Suara.com - Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika Serikat (NHTSA) meminta data sistem mengemudi otonom dari 12 pembuat mobil dalam penyidikan sistem autopilot Tesla.
Menurut Automotive News, NHTSA telah mengirim surat kepada pembuat mobil besar seperti Ford Motor Company, General Motors, Toyota, dan Volkswagen.
Hal ini dilakukan untuk meminta informasi terkait sistem bantuan mengemudi Level 2 dari para carmaker tadi.
Mereka diminta untuk memberikan jumlah kendaraan yang sudah dipasangi sistem otonom Level 2, serta jumlah total jarak tempuh dan daftar terbaru dari setiap perubahan atau pembaruan.
Selain itu, NHTSA juga meminta data keluhan pelanggan dan laporan kerusakan terkait sistem Level 2.
Investigasi ini dinilai akan berdampak terhadap nama besar Tesla yang selama ini melewati batasan dengan menghadirkan sistem mengemudi otonom yang belum sepenuhnya matang.
Adapun investigasi yang dilakukan NHTSA mencakup sekitar 765.000 mobil listrik produksi Tesla yang dirilis antara 2014 hingga 2021.
Badan keselamatan jalan raya Amerika Serikat ini sedang menyelidiki 12 kecelakaan di mana pemilik Tesla yang menggunakan fitur Autopilot dan menabrak kendaraan yang mengakibatkan 17 orang cedera dan satu korban jiwa.
Sebagian besar insiden terjadi dalam kondisi malam hari, di mana perangkat lunak gagal membaca lampu peringatan, suar, cone penanda jalan, sampai papan informasi yang menyala.
Baca Juga: Best 5 Oto: Pabrik Baterai EV Pertama Asia Tenggara, Fitur All-New Renault Megane E-TECH
Tesla memiliki waktu hingga 22 Oktober untuk menyerahkan data. Pembuat mobil yang berbasis di Amerika Serikat seperti Ford Motor Company, General Motors, dan Stellantis memiliki waktu hingga 3 November, dan semua perusahaan mobil lainnya, seperti Toyota, Subaru, Nissan, dan Honda, memiliki waktu hingga 17 November 2021.
Pembuat mobil yang mengabaikan permintaan data akan dikenakan denda perdata senilai 115 juta dolar Amerika Serikat atau setara Rp 1,6 triliun.
Berita Terkait
-
Harga Ekuivalen Air EV? Tengok Fakta Menarik Mobil Bekas Toyota Avanza 2022
-
6 Mobil Bekas Jepang Irit untuk Siasati Ekonomi Sulit Kaum Irit
-
Dari Avanza hingga Swift: Ini 5 Mobil Bekas yang Gampang Dijual Kembali, Harga Under 100 juta
-
Intip Perbedaan Avanza 2014 vs 2015, Mana yang Lebih Worth It?
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Setara Budget ADV 160: Pilih yang Bandel, Irit, atau Ngebut?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
9 Moge Honda Paling Gagah, Rebel 500 Jadi Termurah Desember 2025
-
Skutik Retro Honda 150cc Mirip Vespa Siap Mengaspal, Tampilan Mahal Harga Masuk Akal
-
Berapa Pajak dan Konsumsi BBM Mobil Bekas KIA Seltos 2020? Harganya Mirip Agya Baru
-
Wajah Baru Honda Scoopy Makin Asyik, Gaya Retro Bikin Melirik
-
7 Motor Tua yang Murah Perawatan untuk Temani Aktivitas Harian
-
Harga Ekuivalen Air EV? Tengok Fakta Menarik Mobil Bekas Toyota Avanza 2022
-
Harga Beda Tipis dari Karimun: Intip 4 Fakta Mobil Bekas Suzuki Grand Vitara Seri 2.0L
-
6 Mobil Bekas Jepang Irit untuk Siasati Ekonomi Sulit Kaum Irit
-
5 Motor Bekas untuk Pekerja: Tembus Macet di Jalan Raya, Touring Tak Manja
-
Intip Perbedaan Avanza 2014 vs 2015, Mana yang Lebih Worth It?