Suara.com - Permintaan paket baterai terus mengalami peningkatan seiring tren mobil listrik yang terus berkembang. Kekinian, Toyota masih menggunakan teknologi sel dasar yang sama dengan debutnya saat memperkenalkan Toyota Prius PHEV di akhir 1990-an.
Lewat kehadiran Toyota Prius itu, pabrikan mobil asal Jepang ini mulai memasuki pasar kendaraan elektrifikasi lewat penggunaan baterai hidrida nikel-logam.
Kemudian Toyota mulai melakukan pembaruan dengan mengaplikasikan baterai nikel-metal hidrida bipolar baru untuk All-New Toyota Aqua.
Manager grup divisi pengembangan baterai canggih Toyota, Motoyoshi Okumura, mengatakan bahwa baterai bipolar baru mampu menghasilkan 1,5 kali output dari teknologi lama dan memungkinkan 1,4 kali lebih banyak sel di ruang yang sama.
"Jika kami menggunakan ruang yang sama, kami dapat memasang baterai yang memiliki output dua kali lipat," ujar Motoyoshi Okumura, dikutip dari Autonews.
Lebih lanjut ia menambahkan, sejauh ini masyarakat masih beranggapan bila baterai nikel-metal hidrida adalah baterai lama, tetapi sebenarnya tidak sama sekali.
"Kami mulai mengembangkan jenis baru baterai nikel-metal hidrida karena setelah 20 tahun menggunakannya ada rekor pencapaian. Namun desain dasarnya tidak mengalami perubahan yang signifikan. Jadi kami memutuskan untuk mengambil tantangan untuk meningkatkan output," terang Okumura.
Toyota akan menggunakan baterai hidrida nikel-logam bipolar yang sama untuk kendaraan hybrid dengan ouput yang lebih baik. Selain itu kendaraan listrik juga membutuhkan penyimpanan energi yang lebih besar.
Baca Juga: Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Membeli Mobil Listrik
Okumura menegaskan, dalam mencapai netralitas karbon, sangat penting untuk mempertahankan berbagai pilihan.
"Jadi, penting bagi kami untuk melakukan R&D pada berbagai jenis baterai," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Wuling Rilis SUV Baru Rp 140 Jutaan: Desain Garang, Ada Versi Hybrid dan Listrik
-
Daya Beli Rendah, Nasib Mobil Listrik Indonesia Terancam Jika Tanpa Subsidi
-
Update Harga Mobil Listrik BYD Desember 2025: Atto 3 Superior Tak Lagi Dijual?
-
Riset Ungkap Fakta Adopsi Mobil Listrik Indonesia Masih Didominasi Kalangan Tertentu
-
Belajar dari Tragedi Baterai Drone, Pemilik Mobil Listrik Diminta Waspada
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Harga Semiring Honda BeAT, Apakah Motor Bekas Kawasaki Ninja 250 Boros?
-
Waspada Produk Identik AHRS Tegaskan Komitmen Lindungi Kepercayaan Konsumen
-
MAB Gandeng Solarky untuk Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik
-
7 Mobil Bekas Keluarga 8 Penumpang Paling Nyaman, Kabin Lega dan Irit BBM
-
Motor Bekas Honda BeAT 2018 Harganya Sudah Semurah Apa? Intip Harga Terkini dan Konsumsi BBM
-
Bayar Pajak Motor Vario 125 Berapa? Ternyata Cuma Segini, Aman Buat Ojol
-
Mau Beli Scoopy Seken tapi Masih Mahal? Intip Dulu Motor Bekas Honda Genio 2019, Harga Ramah Pelajar
-
Wuling Rilis SUV Baru Rp 140 Jutaan: Desain Garang, Ada Versi Hybrid dan Listrik
-
Adopsi Teknologi Moge, Ini Rahasia Stabilitas dan Kenyamanan Premium Yamaha NMAX Turbo
-
4 Mobil Bekas Seharga All New Honda Vario 125, Kabin Luas Muat untuk Keluarga