Suara.com - Pada Jumat (21/1/2022) terjadi musibah kecelakaan truk kontainer yang menabrak enam mobil dan empat sepeda motor di Turunan Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur. Kejadian ini meminta korban empat nyawa pengguna jalan raya, dan dugaan awal penyebab kecelakaan ini karena rem blong.
Dikutip dari kantor berita Antara, dari penyelidikan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) atas kecelakaan yang menyebabkan empat korban jiwa di Turunan Rapak, Km 0 Jalan Soekano-Hatta, Balikpapan tadi, diketahui: rangka atau sasis dari truk tronton KT 8534 AJ ditambah panjangnya 20 cm.
"Axle atau sumbu rodanya juga ditambah satu, sehingga menjadi 3 sumbu roda," jelas Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Dirjen Hubda Kemenhub) Budi Setiyadi di Balikpapan, Minggu (24/1/2022).
Diketahui truk menggunakan sistem rem Air Over Hydraulic (AOH) atau sistem rem dengan penggunaan angin dan minyak rem sekaligus.
Belum dipastikan apakah penambahan panjang dan sumbu roda ini mempengaruhi sistem pengereman.
Di sisi lain, pada kendaraan besar memang lazim terjadi brake lag, atau aksi pengereman memerlukan waktu lebih lama dari seharusnya untuk bisa siap kembali dipakai setelah pengereman sebelumnya.
Dalam kecelakaan di Turunan Rapak dan keterangan sopir Muhammad Ali (48) kepada Polisi, sebelum mencapai turunan panjang hingga lampu lalu lintas di Tempat Kejadian Perkara (TKP), diyakini sopir sudah mengerem beberapa kali karena sejak Km 0,5 Jalan Soekarno-Hatta atau simpangan Straat II, jalan sudah menurun, lalu mendatar lagi di simpang Straat I hingga depan Rajawali Foto, dan baru menurun lagi.
Di turunan ketiga ini, yang panjangnya lebih kurang 250 m hingga lampu lalu lintas di bawahnya, tepat di titik depan Kantor Cabang Pembantu Bank Mandiri, kompresor tidak lagi memiliki tekanan angin yang cukup untuk mendorong minyak rem menekan kampas rem menghentikan roda.
"Habis anginnya, terjadi ngeblong (rem blong)," jelas Budi Setiyadi.
Baca Juga: Agar Laka Lantas Truk Tronton di Balikpapan Tak Terulang, Uji KIR Truk Perlu Diawasi Pemda
Selanjutnya, karena bobotnya dan muatannya yang mencapai 20 ton, dan sudah kehilangan fungsi rem, dan kondisi jalan menurun, truk meluncur tak terkendali.
Upaya sopir untuk menurunkan persneling dari 3 ke 2 untuk mendapatkan efek rem mesin (engine break) juga, gagal, setelah sebelumnya berhasil dari 4 ke 3.
Dengan persnelling netral, truk meluncur makin cepat, sehingga menabrak semua yang ada di depannya.
Diketahui, dalam sistem rem air over hydraulic untuk kendaraan-kendaraan besar, digunakan tekanan angin untuk mendorong minyak rem menekan tuas yang membuka kampas di dalam tromol rem, yang kemudian menahan putaran roda. Sebelumnya angin dikumpulkan di dalam kompresor untuk mendapatkan tekanan yang sesuai.
Berita Terkait
-
Main Elegan, SMKN 1 Balikpapan Bikin Betah Nonton AXIS Nation Cup 2025
-
Duel Panas Bawa SMKN 1 Balikpapan Amankan Tiket Grand Final ANC 2025
-
3 Gol Cantik Bawa SMKN 1 Balikpapan Melaju ke Babak Grand Final AXIS Nation Cup 2025
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, TransJakarta Gandeng KNKT Audit Total, Gubernur DKI Turun Tangan
-
Lebih Parah dari Pati dan Cirebon, Balikpapan Naikkan PBB hingga 3.000 Persen
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
7 Rekomendasi Mobil Keluarga Ternyaman dengan Kabin Luas, Harga Rp70 Jutaan
-
5 Motor Listrik Beratap Terbaik Anti Hujan: Harga di Bawah Rp50 Juta, Nyaman selama Perjalanan
-
Isuzu Festival 2025 Manjakan Pelanggan dengan Paket Ekstra Purna Jual
-
Chery Rayakan Penyerahan 1.000 Unit TIGGO Cross CSH Hybrid Bersama Konsumen
-
Sebanyak 1000 Unit Chery Tiggo Cross CSH Hybrid Diserahkan ke Konsumen
-
5 Jas Hujan Anti Rembes Rp100 Ribuan: Cocok untuk Pekerja dan Anak Muda
-
3 Mobil Keluarga yang Rangkap Jabatan: 80 Jutaan, Tak Cuma Buat Jalan tapi Bisa Jadi Penghasil Cuan
-
Fakta Unik BMW 2002 Hamish Daud: Mobil Klasik Kakek Buyut 3 Series yang Melegenda
-
Restomod Ekstrem Civic Nouva EF9 'AeroFlux' dengan Hand Painting di IDEXII 2025
-
3 Pikap Bekas Alternatif Gran Max: Mulai 50 Jutaan, Cocok Buat Usaha