Suara.com - Bagi yang suka modifikasi motor, pasti udah hafal betul dengan istilah bore up. Istilah ini biasa digunakan saat kapasitas silinder motor dinaikkan. Namun, bagi orang awam atau orang yang baru pertama kali berkutat dengan modifikasi motor, pasti masih bingung apa itu bore up.
Apa Itu Bore Up
Melansir dari laman resmi Suzuki Indonesia, pengertian dari Bore up yaitu modifikasi pada motor guna menaikkan diameter piston pabrikan. Setelah dinaikkan, ukuran piston menjadi lebih besar.
Umumnya, melakukan bore up karena piston pada kendaaraan motor berukuran 51 mm dianggak kurang bertenaga. Oleh karena itu dilakukan modifikasi bore up dengan mengubah piston dengan diameter mencapai 53 mm.
Bore up ini membuat perubahan cc pada kendaraan. Jadi, kendaraan yang mulanya berkapasitas 150 cc bisa berubah jadi 220 cc dengan melakukan bore up. Atau bisa juga dari kapasitas 200 cc jadi 300 cc. Hal tersebut bisa disesuaikan dengan apa yang dinginkan oleh pemilik kendaraan.
Proses Bore Up
Diketahui, proses bore up ini mempunyai teknik khusus yang mana hanya bisa dilakukan oleh tenaga ahli. Selain itu juga memakan waktu yang lumayan lama. Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat proses bore up.
1. Rasio kompresi
Rasio kompresi merupakan perbandingan antara volume total dan volume ruang bakar. Untuk volume total yakni volume ruang bakar yang ditambah dengan volume silinder. Jika rasio terlalu tinggi, maka perlu diseimbangkan dengan cara memperbesar ruang bakar agar kompresi turun.
2. Kualitas filter udara
Saat proses bore up, perlu diganti juga kualitas filter udara juga harus diganti. Fungsi filter udara sendiri yakni menyaring udara yang masuk menuju ruang bakar dan tidak lagi bisa menggunakan ukuran yang standar. Oleh karena itu, filter udara perlu diganti sesuai kebutuhan pasokan udara.
3. Kualitas pelumas mesin
Saat proses bore up, penting juga menggunakan pelumas berkualitas agar hasil bore up juga memuaskan. Selain itu, pengecekan pelumas juga perlu dilakukan sesering mungkin agar mengtahui jumlah pemakaiannya.
4. Jenis bahan bakar
Tenaga motor yang bertambah secara otomatis bahan bakar yang digunakan juga lebih besar. Itu artinya, kebutuhan bahan bakar juga menjadi lebih banyak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
ACC Luncurkan Mobile Branch Berbasis Hilux Rangga Tingkatkan Pembiayaan di Tahun 2026
-
60 Juta Emang Dapet? Intip Harga Avanza Bekas Tahun ke Tahun Lengkap dengan Taksiran Pajak
-
Keluarga Baru Pilih Ayla atau Rocky? Simak Dulu Harga Mobil Daihatsu November 2025
-
Oli Motor Apa yang Cocok untuk Honda Scoopy? Ini Rekomendasinya
-
Capek Merasa Risau dengan Mutu BBM? Intip Dulu Daftar Harga Mobil BYD November 2025
-
Rekomendasi Mobil Bekas di Bawah Rp 100 Juta yang Bikin Anti Minder
-
Apa Bedanya SUV vs MPV? Ini 5 Rekomendasi Mobil 3 Baris untuk Keluarga Harga Rp100 Jutaan
-
BAIC Tambah Jaringan Dealer Nasional dengan Peresmian Dealer ke-15 di Jakarta Barat
-
Bingung Beli Pelumas Mesin? Ini 10 Rekomendasi Oli Motor untuk Honda Vario 160
-
3 Rekomendasi Mobil Keluarga Rp100 Jutaan yang Irit dan Aman Pakai BBM Oktan Rendah